Geger Skandal Vaksin Palsu, Hong Kong Bersiap Kebanjiran Anak-Anak Daratan Yang Lakukan Vaksinasi Ulang
HONG KONG – Henry Yeung, seorang dokter spesialis anak dan presiden Persatuan Dokter Hong Kong, baru saja menambah pesanan pasok vaksin anak sebagai persiapan peningkatan pasien dari China daratan setelah terjadi skandal vaksin di negara itu.
“Saya perkirakan permintaan (vaksin) akan berlipat ganda,” ujar Henry merujuk pada periode beberapa bulan ke depan.
Vaksin yang dipesan mencegah penyakit Dipteri, tetanus, batuk, polio dan HiB, penyakit akibat bakteri yang bisa menyebabkan sejumlah penyakit.
Saat ini, sekitar 10 persen permintaan vaksin 5-in-1 di klinik-klinik Hong Kong adalah untuk anak-anak dari China daratan.
Di China daratan, kepercayaan akan vaksin buatan dalam negeri kembali goncang dan sosial media diramaikan dengan kemarahan setelah Changseng Bio-technology Ltd melakukan pemalsuan data vaksin rabies dan memproduksi vaksin DPT yang tidak layak.
Badan pengawas obat-obatan China melakukan pemeriksaan terhadap produksi vaksin sebagai reaksi pemerintah atas skandal yang menyebabkan masyarakat kembali khawatir dengan keamanan obat negara itu.
Badan Pengawas Obat Negara (SDA) mengumumkan telah mengirim sejumlah tim pemeriksa “untuk menyelidiki secara mendalam atas proses dan rantai produksi vaksi di seluruh produsen vaksin”.
Langkah ini diambil ketika pihak berwenang berupaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin negara itu yang kepercayaan dan keterandalannya dipertanyakan selama bertahun-tahun.
Vaksin buatan dalam negeri menguasai 95 persen pasar China daratan sementara banyak klinik swasta Hong Kong menyediakan vaksin buatan pabrikan farmasi internasional seperti GlaxoSmithKline dan Sanofi.
Situasi ini membuat warga seperti Eunice Li, seorang ibu berusia 31 tahun asal kota Shenzhen yang memang telah berencana pergi ke Hong Kong agar anaknya mendapatkan vaksinasi. Dia pun merasa senang karena telah memutuskan hal itu sejak awal.
“Saya melakukan riset sebelumnya. Membandingkan situasi dengan China. Saya pikir vaksin Hong Kong lebih baik, jadi saya memutuskan untuk ke sini,” katanya di klinik LuxMed, Hong Kong.
LuxMed mengatakan jumlah warga China yang mencari informasi bertambah lima atau enam kali lebih banyak dalam beberapa hari belakangan.
Kemarahan publik atas skandal Changshen membuat perusahaan itu diselidiki oleh pihak berwenang termasuk dari polisi, komisi antikorupsi dan pengawas pasar modal.
Presiden Xi Jinping menyebut skandal itu “jahat dan mengejutkan”, sementara Changsheng secara terbuka telah meminta maaf melalui pernyataan tertulis kepada pihak berwenang.
Direktur dan 14 pegawai perusahaan menengah ini telah ditahan oleh polisi.
“Banyak orang mulai mengeluarkan pendapat di WeChat terkait masalah ini, mereka marah, khawatir dan prihatin. Kami memerlukan solusi yang lebih mendasar terkait isu ini,” ujar Li yang menyebut bahwa kasus serupa pernah terjadi sebelumnya di China.
Kasus itu antara lain skandal pada 2016 ketika polisi membongkar kelompok kejahatan yang menjual vaksin gelap senilai US$90 juta di pasar gelap.
Hong Kong sejak lama memang menjadi pilihan konsumen China ketika terjadi skandal makanan dan kesehatan masyarakat di negara mereka. Akan tetapi tidak seperti sejumlah insiden dimana terjadi kekurangan pasok sejumlah produk, kasus ini tidak akan menyebabkan masalah ketika ada lonjakan permintaan vaksin.
Pemerintah menyediakan sekitar 90 persen vaksinasi bagi anak-anak Hong Kong melalui layanan kesehatan masyarakat. Sebagian warga Hong Kong memang lebih memilih klinik swasta karena menawarkan vaksin 5-in-1, sementara vaksin dari pemerintah adalah jenis 4-in-1 karena tidak meliputi penyakit Hib. [SCMP]