April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Gerebeg Club Papan Atas Di Wan Chai, Polisi Ciduk Beberapa PMI dan Gadis 15 Tahun Bekerja Menjadi “Penghibur”

2 min read

WAN CHAI – Pengintaian yang dilakukan oleh petugas berpakaian preman yang menyamar sebagai pria pencari hiburan membuahkan hasil gemilang. Saat petugas Kepolisian Wan Chai mendatangi sebuah klub malam papan atas di kawasan Jaffe Road pada Rabu (08/08/2018) malam, fakta mencengangkan didapatkan.

Dalam gelaran Operasi “Thunderbolt 18” yang digelar Rabu malam kemarin, Polisi berhasil mengungkap praktek prostitusi ilegal dan serta praktek memperkerjakan gadis dibawah umur.

Diberitakan HK01, Polisi menemukan 77perempuan penghidur, dimana beberapa diantara mereka merupakan pemegang paspor berlogo Garuda alias PMI, beberapa perempuan China dan Thailand. Lebih dari 77 orang perempuan yang tertangkap basah tengah memberikan layanan “sedap” di bar papan atas tersebut, dan beberapa tempat lain malam itu, Polisi menemukan satu pelayan “sedap” yang usianya masih 15 tahun.

Atas insiden tersebut, Polisi menangkap menangkap manajer klub tersebut, seorang pria lokal berusia 42 tahun, dan asistennya yang berusia 33 tahun dari Thailand.

Disamping hal tersebut, di bar papan atas yang digerebeg, Polisi juga menemukan praktek penjualan beberapa barang dan minuman yang mencekik pengunjung. Pasalnya, tidak ada label harga, dan saat pengunjung membayar tagihan, tentu akan dibuat tercengang setelah dalam tagihannya diketahui sebotol Whisky yang dipasaran Hong Kong seharga HK$ 2,680, di bar tersebut di tagih sebesar HK$ 20.000. Atau saat menikmati sepiring sea food yang di klaim dengan harga HK$ 24.000 padahal umumnya di pasaran hanya beberapa ratus dolar saja.

 

Tergiur Upah Tinggi

Belasan perempuan penghibur yang digiring Polisi ke tahanan, setelah dilakukan pendalaman, ternyata mereka mengaku tertarik bekerja di tempat tersebut lantaran tergiur iming iming upah yang menggiurkan.

Mereka disamping mengesampingkan status ilegal, juga tidak pernah memikirkan resiko menjadi korban kekerasan dan kejahatan lainnya lantaran dunia hiburan malam merupakan dunia yang penuh kerawanan. Mengesampingkan status ilegal tersebut didasarkan pada temuan, beberapa pemegang paspor berlogo Garuda, di Hong Kong merupakan pemegang visa domestic worker, namun mereka memilih untuk menempuh cara agar bisa sepenuhnya bekerja menjadi perempuan penghibur.

Hal ini selaras dengan barang bukti yang ditemukan Polisi. Dari salah satu PMI, Polisi menemukan uang tunai sebesar HK$ 90 ribu dimana uang tersebut merupakan uang hasil dari memberi jasa hiburan selama sepekan. []

Advertisement
Advertisement