Golongan Orang yang Doanya Mustajab
5 min readJAKARTA – Ketika kita berada dalam situasi tersulit, doa adalah senjata paling hebat untuk menemukan kemudahan. Setiap Muslim pasti ingin doanya dikabulkan Allah Ta’ala.
Bahkan, banyak orang yang memburu waktu-waktu mustajab agar doanya cepat terkabul, semisal pada tengah malam.
Tapi, tahukah Anda, jika ada orang yang doanya mustajab. Siapa saja? Berikut ulasannya seperti dikutip dari nu.or.id.
- Doa anak yang saleh kepada orang tuanya
Melansir Republika.co.id, dijelaskan dalam sebuah petikan hadis tentang para penghuni gua atau tiga orang yang terjebak dalam gua.
Dari Abdullah bin Umar bin Khattab r.a, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Salah seorang di antara mereka berkata: ‘Ya Allah, aku dulu mempunyai kedua orang tua yang sudah renta dan aku tidak berani memberikan jatah minum mereka kepada keluargaku (istri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku).
Pada suatu hari, aku mencari sesuatu di tempat yang jauh dan sepulang dari itu aku mendapatkan keduanya telah tertidur, lantas aku memeras susu seukuran jatah minum keduanya, namun aku pun mendapatkan keduanya tengah tertidur.
Meskipun begitu, aku tidak berani memberikan jatah minum mereka tersebut kepada keluargaku (istri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku). Akhirnya, aku tetap menunggu (kapan) keduanya bangun, sementara wadahnya (tempat minuman) masih berada di tanganku, hingga fajar menyingsing. Barulah keduanya pun bangun, lalu meminum jatah untuk mereka.
“Ya Allah, jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajah-Mu, maka renggangkanlah rongga gua ini dari batu besar yang menutup tempat kami berada. Lalu batu tersebut sedikit merenggang, namun mereka tidak dapat keluar.”
Diriwayatkan Ibnu Majah dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya seseorang akan diangkat derajatnya di surga, lalu orang tersebut akan bertanya, Bagaimana ini bisa terjadi? Lalu dijawab, “Karena anakmu telah memohonkan ampun untukmu.”
- Doa Muslim untuk saudaranya sesama Muslim dengan diam-diam
Diriwayatkan Imam Muslim dari Ummu Darda r.a, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba Muslim mendoakan saudaranya yang ada di belakangnya kecuali malaikat berkata, ‘Engkau berhak mendapat seperti apa yang kau pinta.’”
Melansir nu.or.id, maksud “di belakangnya” menunjukkan ketulusan dan kejernihan niat orang yang mendoakan kepada orang yang didoakan. Terlebih, dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya yang Muslim.”
- Doa orang yang teraniaya
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dari Muadz bin Jabal r.a, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Takutlah akan doa orang yang dizalimi. Karena, sungguh tidak ada penghalang antara doa itu dengan Allah.”
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Tabrani dari Huzaimah bin Tsabit berkata, Rasulullah bersabda, “Takutlah akan doa orang yang dizalimi karena doa itu akan dibawa ke atas awan. Allah berfirman. Demi kemuliaan dan keagungan-Ku. Aku pasti benar-benar akan menolongmu walaupun setelah waktu yang tidak ditentukan.”
Dalam hadis riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shallallahu alaihi wasallam berkata, “Doa orang yang dizalimi adalah diterima sekalipun doa dari orang yang jahat. Kejahatannya itu memudharatkan dirinya (tanpa memengaruhi keterkabulan doa tadi).”
- Doa orang tua yang saleh
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Abu Daud dari Abu Hurairai r.a, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Ada tiga doa yang pasti dikabulkan tanpa ada keraguan padanya, doanya orang yang terzalimi, doanya seorang musafir, dan doa jeleknya orang tua pada anaknya.”
- Doa pemimpin yang adil
Diriwayatkan Imam Baihaqi dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak ditolak Allah Ta’ala, orang yang banyak berzikir, orang yang dizalimi, dan pemimpin yang adil.”
- Doa musafir
Diriwayatkan Imam Baihaqi dari Abu Hurairah r.a, bersabda Rasulullah, “Tiga orang yang doanya diijabah, doa orang yang berpuasa, doa orang yang dizalimi, dan doa orang yang sedang safar.”
- Doa orang tua kepada anaknya
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang diterima Abu Hurairah:
Artinya, “Tiga doa yang mustajab, tak diragukan lagi di dalam ketiganya, (salah satunya) yakni doa orang tua kepada anaknya,” (HR. Ahmad). Terlebih hadis lain yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi menyatakan, “Ridha Allah bersama ridha orang tua. Dan murka-Nya bersama ridha orang tua.”
- Doa orang yang sedang berpuasa
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Abu Hurairah. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang berpuasa itu tidak ditolak doanya.” Riwayat lain menyebutkan, “Tiga doa yang tidak ditolak, (salah satunya) orang yang berpuasa hingga berbuka.”
- Orang yang sedang mengalami kesulitan
Hal ini berdasarkan ayat Al-Qur’an: Artinya, “Siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya,” (QS. An-Naml [27]: 62).
- Orang yang tidur dalam keadaan suci dan berzikir mengingat Allah
Sesuai dengan hadis riwayat Ahmad dari Mu ‘adz ibn Jabal, disampaikan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: “Tidaklah seorang Muslim tidur dalam keadaan berzikir dan suci, kemudian terbangun di waktu malam dan memohon kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah akan mengabulkan permintaannya.”
Makbulnya doa orang yang bangun tidur juga disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad dan ‘Ubadah ibn Shamit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa siapa saja yang terbangun malam, lalu membaca:
Laailaaha illallah wahdahu laa syarikalahu lahulmulku wa lahulhamdu wahuwa alaa kulli syai’in qadiir. Subhanallah, walhamdulillah, wallahu akbar, walaa hawla wala quwwata illaa billah (Tiada tuhan selain Dia semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, Dzat yang maha memiliki kerajaan, Dzat yang maha memiliki segala pujian. Dan Dia adalah Dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu. Maha suci Allah. Segala puji milik Allah. Allah maha besar. Tidak daya dan kekuatan selain karena pertolongan-Nya.) Kemudian mengucap: Allahummaghfirli (Ya Allah, ampunilah aku).
Atau berdoa, maka dikabulkan doanya. Kemudian jika ia berniat untuk wudhu dan menunaikan salat, maka salatnya akan diterima.”
- Orang yang berdoa dengan doa Dzun Nun (Nabi Yunus)
Berdasarkan hadis riwayat At-Tirmidzi dari Abu Sa‘d ibn Abi Waqash. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan, doa Dzun Nun ketika berdoa dalam perut ikan adalah: Laa ilaaha ilaa anta subhaanaka innii kuntu minazzholimiin (Tiada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim). Tidaklah seorang laki-laki Muslim berdoa sesuatu dengan doa tersebut kecuali Allah akan memperkenankannya.
- Orang yang sedang berperang atau berjuang di jalan Allah
Sebagaimana hadis riwayat Ibnu Majah dari Ibnu Umar. Disebutkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang sedang ibadah haji, dan orang yang sedang berumrah adalah utusan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya.”
- Orang yang sedang menunaikan haji dan umrah
Berdasarkan hadis pada point ke-12, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang sedang ibadah haji, dan orang yang sedang berumrah adalah utusan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya.”
- Orang yang banyak mengingat Allah
Sebagaimana hadits berikut: “Tiga golongan yang tidak ditolak Allah doanya, (salah satunya) orang yang banyak mengingat Allah,” (HR al-Baihaqi). []