Habis Masa Jabatan, Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam Akan Pensiun Bulan Depan

HONG KONG – Cheif Executife Hong Kong, Carrie Lam telah memimpin Hong Kong melewati pergolakan aksi protes antipemerintah dan pandemi Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, pada Senin (04/04/2022), ia mengaku enggan mencalonkan diri lagi untuk periode ke-2.

“Hanya ada satu pertimbangan, yaitu keluarga. Saya telah memberi tahu semua orang sebelumnya bahwa keluarga adalah prioritas pertama saya dalam mengambil keputusan. Mereka pikir sudah waktunya bagi saya untuk pulang,” ungkap Lam, dilansir dari Reuters.

Lahir di Hong Kong yang dikuasai Inggris pada 1957, Lam menjadi abdi negara sepanjang hidupnya. Pemeluk Katolik taat ini mulai menjabat pada 2017 dengan janji menyatukan kota tersebut yang semakin membenci cengkeraman China yang semakin ketat.

Pernyataan Lam bertepatan dengan pemberitaan media yang menyebut Kepala Sekretaris John Lee, pejabat tertinggi kedua di Hong Kong, akan mengundurkan diri. Ia mundur untuk bergabung dalam persaingan untuk menggantikan Lam pada Mei.

Pria 64 tahun itu menjadi pejabat keamanan selama protes prodemokrasi 2019. Menurut sejumlah analis, promosinya pada 2021 mengisyaratkan prioritas pemerintah China terhadap Hong Kong terkait dengan keamanan, serta keuangan atau ekonomi.

Pelaksanaan pemilu yang seharusnya digelar pada 27 Maret kemarin diundur akibat hempasan pandemi covid-19 gelombang kelima merajalela.

Sejak Hong Kong kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997, wilayah ini telah dipimpin 4 kepala eksekutif. Semuanya berjibaku untuk menyeimbangkan aspirasi demokrasi penduduk dengan visi para pemimpin Partai Komunis China. []

Sumber Reuters.com