December 15, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Hindari, Kebiasaan-Kebiasaan Berikut Ini Bisa Membuat Saraf Kejepit

2 min read

JAKARTA –  Saraf kejepit adalah kondisi yang disebabkan oleh tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, otot, atau tendon. Tekanan ini bisa memunculkan gejala nyeri, kaku, mati rasa, atau kesemutan, terutama saat beraktivitas.

Selain pengobatan medis, penting bagi penderita saraf kejepit untuk mengetahui pantangan atau kebiasaan harian yang dapat memperburuk kondisi. Dengan menghindari beberapa aktivitas, proses penyembuhan dapat berjalan lebih efektif dan cepat.

Telisikers, berikut adalah enam kebiasaan harian yang perlu dihindari oleh penderita saraf kejepit:

 

  1. Duduk atau Berdiri Terlalu Lama

Mengutip alodokter.com, Selasa (24/9/2024), duduk atau berdiri terlalu lama merupakan kebiasaan yang sering tidak disadari bisa memperburuk saraf kejepit, terutama di tulang belakang. Posisi tubuh yang statis untuk waktu yang lama akan menambah tekanan pada area saraf yang sudah terjepit.

Oleh karena itu, penderita disarankan untuk tidak duduk atau berdiri lebih dari 30 hingga 60 menit tanpa istirahat. Melakukan peregangan ringan secara berkala dapat membantu mengurangi tekanan dan ketegangan pada punggung dan kaki.

 

  1. Melakukan Gerakan Berulang

Gerakan berulang, seperti mengangkat benda berat atau memutar tubuh secara konstan, juga bisa memperburuk kondisi saraf kejepit.

Hal ini disebabkan karena gerakan tersebut menambah tekanan pada area saraf yang sudah terluka, meningkatkan risiko peradangan, serta memperlambat penyembuhan.

Oleh sebab itu, menghindari gerakan berulang dan memberikan jeda bagi tubuh untuk beristirahat adalah langkah penting yang perlu dilakukan.

 

  1. Berolahraga Berat

Olahraga memang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, bagi penderita saraf kejepit, olahraga berat seperti angkat beban, lari, atau lompat-lompatan, dapat meningkatkan risiko cedera lebih lanjut.

Olahraga tersebut memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang dan sendi, terutama di area bawah punggung. Sebagai gantinya, olahraga ringan seperti berjalan kaki dianjurkan karena dapat meningkatkan aliran darah dan mengurangi peradangan.

 

  1. Melakukan Gerakan Mendadak

Gerakan mendadak juga termasuk dalam daftar pantangan bagi penderita saraf kejepit. Gerakan tiba-tiba, seperti berbalik atau membungkuk dengan cepat, bisa meningkatkan ketegangan otot dan saraf, menyebabkan kondisi saraf kejepit semakin parah.

Untuk menghindari hal ini, penderita disarankan untuk selalu bergerak dengan hati-hati dan perlahan, terutama saat bangun dari posisi duduk atau tidur.

 

  1. Salah Posisi Tidur

Posisi tidur yang salah bisa menjadi salah satu penyebab utama memburuknya saraf kejepit. Menggunakan alas tidur yang terlalu empuk atau bantal yang terlalu tinggi dapat meningkatkan tekanan pada saraf yang terjepit.

Penderita sebaiknya menggunakan kasur yang rata dan bantal yang tidak terlalu tinggi agar posisi tubuh tetap netral. Dengan tidur dalam posisi yang tepat, tekanan pada saraf bisa dikurangi sehingga proses penyembuhan menjadi lebih optimal.

 

  1. Mengonsumsi Makanan Pemicu Peradangan

Makanan dan minuman tertentu juga dapat memperburuk gejala saraf kejepit, terutama yang tinggi lemakdan gula. Daging merah, daging olahan, minuman beralkohol, dan kafein adalah contoh makanan dan minuman yang dapat meningkatkan peradangan pada tubuh.

Meskipun tidak langsung menyebabkan saraf kejepit, konsumsi berlebihan makanan ini bisa memperparah gejala seperti nyeri dan kaku.

Oleh karena itu, penderita saraf kejepit sebaiknya memilih makanan yang lebih sehat, seperti sayuran hijau, buah-buahan, serta sumber protein yang rendah lemak. []

Advertisement
Advertisement