April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Industri Penerbangan di Hong Kong Merugi Rp. 500 Milyard Per Hari

2 min read

HONG KONG – Kerusuhan yang terjadi di Hong Kong menyebabkan perekonomian di sana gonjang ganjing. Salah satu dampak yang sangat dirasakan adalah industri penerbangan, sebab sempat terjadi beberapa penundaan dan pembatalan penerbangan di bandaranya.

Pihak yang juga mengalami kerugian besar lainnya adalah maskapai penerbangan lokal maupun internasional yang melayani penerbangan dari bandara Hong Kong.

Melansir dari South China Morning Post, luas wilayah yang kecil menyebabkan wilayah administratif khusus ini hanya memiliki 1 bandara komersial untuk penerbangan domestik maupun internasional. Fakta tersebut menyebabkan kerugian yang sangat masif dan krusial bagi industri penerbangan.

Bahkan ditaksir angkanya menyentuh US$ 38 juta atau setara Rp500 miliaran per harinya. Angka tersebut berpotensi membengkak seiring lamanya aksi massa yang sulit terbendung.

Tercatat ada sekitar 180 penerbangan di bandara internasional Hong Kong yang mengalami pembatalan pada (12/08/2019) lalu.

Di hari berikutnya bahkan jumlahnya semakin meningkat lebih dari 2 kali lipat mencapai 400 penerbangan dari dan menuju lokasi tersebut. Jadi bisa dibayangkan berapa banyak penumpang penerbangan yang terdampak dari aksi tersebut.

Salah satu maskapai asal Hong Kong yang namanya sudah terkenal di Asia maupun internasional, yakni Cathay Pacific pun ikut-ikutan terkena dampak negatif dari kerusuhan tersebut.

Terlihat pada perdagangan Senin (12/08/2019) harga saham Cathay Pacific mengalami penurunan sekitar 4,3 persen ke angka HK$9,8 atau setara Rp17 ribuan per lembar saham.

Gak ketinggalan saham Swire Pacific yang merupakan induk korporasi dari Cathay Pacific. Di hari yang sama sahamnya turun mencapai 5,2 persen menyentuh HK$77,5 atau senilai Rp140 ribuan per lembar sahamnya.

Fakta lain yang bikin saham dari Cathay Pacific dan Swire Pacific mengalami penurunan yang lumayan signifikan adalah adanya seorang oknum pilot maskapai tersebut yang ikut dalam aksi unjuk rasa kepada pemerintah.

Parahnya lagi, oknum tersebut diduga ikut merusak fasilitas umum dan kantor perwakilan negara China yang berada di kota tersebut. Sontak pihak maskapai langsung memberikan klarifikasi dan memecat satu orang pilot tersebut. []

Advertisement
Advertisement