November 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Isi Kiriman Paket dari Hong Kong yang Membuat ATG Dipidana

2 min read

BALI – Siapa sangka, kelihatannya hanya kiriman biasa. Namun berkat kecermatan petugas Bea dan Cukai, terungkap fakta, ada benda berbahaya didalam kemasan kiriman yang diterima oleh ATG dalam sebuah paket kiriman yang berasal dari Hong Kong yang ditujukan kepada dirinya pada akhir bulan kemarin.

Hal tersebut diungkapkan oleh sumber di Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, Bali kemarin (12/05/2019) kepada beberapa awak media.

Dalam laporannya, petugas bea cukai mencurigai kiriman asal Hongkong yang ditujukan seseorang di kawasan Kuta Utara. Dalam kiriman tersebut berisi serbuk diduga psikotropika.

“Petugas bea cukai langsung koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengamankan penerima,” jelas sumber tersebut.

Kiriman dialamatkan kepada tersangka ATG di Apartemen Sunrise Suites, Jalan Taman Sari V Nomor 88 Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung. Satresnarkoba Polresta Denpasar lalu melakukan penyelidikan dengan berpura-pura menyamar sebagai petugas yang mengantar paketan. Polisi tiba di Apartemen Sunrise Suites sekitar pukul 13.00 Wita dan menyerahkan paketan tersebut ke tersangka.

“Begitu paketan diterima, tersangka langsung ditangkap,” lanjut sumber, Minggu (12/05/2019).

Dihadapan ATG, paketan berupa kardus dibuka. Setelah digeledah di dalam kardus terdapat kotak kemasan Bakerdrem di dalamnya terdapat bungkusan alumunium foil.

“Alumunium foil dibuka dan di dalamnya terdapat 2 plastik klip berisi serbuk putih diduga psikotropika seberat 57,77 gram,” ungkap sumber.

Selanjutnya, tersangka yang bekerja sebagai bartender di negaranya Swedia ini digiring ke Mapolresta Denpasar, berikut barang bukti serbuk psikotropika dan HP Iphone warna silver milik tersangka ATG.

Menurut Kapolresta Denpasar Kombespol Ruddi Setiawan, pihaknya sudah bekerjasama dengan Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, terkait penangkapan kasus-kasus narkoba di Bandara. Namun untuk penangkapan tersangka ATG bule asal Swedia, Kombes Rudi mengaku belum mengetahuinya.

“Yang mana itu. Mungkin Polda Bali yang tangani,” ujar Kombes Rudi yang dikonfirmasi. []

Advertisement
Advertisement