January 25, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Istiqamah di Kampung Halaman, Mantan PMI Asal Jember Raih Cuan Puluhan Juta Setiap Bulan

2 min read

JAKARTA – Kisah inspiratif datang dari mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jember. Ia adalah Subakri Firdaus.

Mantan PMI yang bekerja di negara Jiran, Malaysia itu kini sukses menjadi pengusaha rumah makan seafood di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember.

Kisah keberhasilan Subakri bisa menjadi contoh bagi PMI lainnya, untuk bisa sukses ketika kembali ke Indonesia.

Subakri mengaku, ia berangkat ke Malaysia dengan tujuan mencari modal agar dapat membangun usaha di kampung halamannya.

“Saya pergi ke luar negeri untuk mengumpulkan modal, agar setelah pulang ke kampung halaman saya bisa mendirikan usaha,” ujar Subakri, Minggu (22/12).

Berkat kesungguhannya dan dukungan keluarga, Subakri berhasil bekerja selama lima tahun dan sukses mendirikan rumah makan seafood.

“Saya memulai usaha ini sejak tahun 2015. Awalnya banyak yang mencemooh karena lokasi usaha saya berada di luar kawasan wisata,” tambahnya.

Menurut Subakri, pendirian usaha di luar kawasan wisata justru memiliki tujuan lain. Yaitu memberikan opsi bagi wisatawan untuk menikmati kuliner tanpa perlu membayar tiket masuk lokasi wisata.

“Saya yakin membuka usaha di luar kawasan wisata justru bisa menarik wisatawan. Mereka akan merasa lebih nyaman karena tidak ada tiket masuk,” jelasnya.

Sebelumnya, Subakri bekerja di Malaysia sebagai buruh kasar di sektor konstruksi dan perhotelan.

“Saya pernah bekerja di Hotel Equatorial selama dua tahun, di Menara Kembar Kuala Lumpur City Centre (KLCC) sebagai buruh bangunan, dan juga di Hotel Mandarin Oriental,” ceritanya.

Subakri memulai pekerjaannya di Malaysia pada tahun 1995 dan kembali ke kampung halaman pada tahun 2000. Sepulangnya, ia sempat membuka usaha pertokoan, tetapi hasilnya kurang memuaskan.

“Setelah itu, saya memutar haluan ke usaha kuliner rumah makan seafood. Alhamdulillah, omzet saya sekarang bisa mencapai Rp 70 hingga Rp 100 juta per bulan,” tambahnya.

Usaha rumah makan seafood ini dimulainya secara bertahap, dari tempat sederhana yang kini berkembang menjadi tempat makan yang nyaman dan menarik. Dalam tiga tahun terakhir, usaha tersebut telah banyak mengalami kemajuan.

Setelah merasa sukses dengan usahanya di kampung halaman, Subakri mengaku tidak memiliki keinginan lagi untuk kembali menjadi PMI. Menurutnya, usaha di Indonesia jauh lebih menjanjikan dari segi pendapatan.

Subakri juga menyebutkan kelebihannya dalam membuka usaha kuliner seafood terletak pada kemampuannya memasak dengan resep yang istimewa.

“Sampai saat ini, saya memiliki 13 karyawan tetap. Saat akhir pekan atau musim liburan, jumlahnya bisa bertambah menjadi 17 orang karena ramainya pelanggan,” jelas Subakri.

Menurutnya, menu andalan di rumah makan seafood miliknya adalah lobster dengan cita rasa khas yang berbeda.

“Lobster kami menggunakan bumbu-bumbu khas India, sehingga rasanya unik dan disukai pelanggan,” ujarnya.

Rumah makan ini menyajikan beragam jenis seafood, seperti kerang, gurita, udang, dan ikan bakar dengan harga yang terjangkau.

Harga menu di rumah makan ini bervariasi, antara lain lobster Rp 300 ribu per kilogram, udang Rp 80 ribu per porsi, kerang Rp 70 ribu rupiah per porsi, dan ikan bakar dengan harga antara Rp 75 ribu hingga Rp 110 ribu.  []

Advertisement
Advertisement