December 15, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Jangan Sembarangan, Berilah Nama Anak Sesuai dengan Sunnah

3 min read

JAKARTA – Nama pada anak mengandung doa. Tentunya orang tua ingin nama anak mengandung arti yang baik. Lalu, bagaimana cara memberi nama anak yang bagus?

Dalam agama Islam, ada beberapa cara memberikan nama pada anak. Tentunya hal ini sesuai sunnah Rasullah SAW agar memiliki masa depan yang baik.

Berikut ini cara memberikan nama pada anak sesuai sunnah Rasulullah, seperti dikutip dari popmama.com.

 

  1. Memberi nama pada waktu yang tepat

Dalam sebuah hadis dari Abu Musa yang diriwayatkan oleh Iman Bukhari menyebutkan:

“Anak laki-lakiku lahir, kemudian aku membawanya kepada Nabi SAW dan beliau lalu memberinya nama Ibrahim (anak tertua Abu Musa), beliau menyuapinya dengan kunyahan kurma dan mendoakannya dengan keberkahan, setelah itu menyerahkannya kepadaku.”

Maksud dari hadis di atas adalah Nabi Muhammad SAW memberikan nama anak segera setelah ia dilahirkan ke dunia.

Beberapa pendapat lain mengatakan jika waktu yang baik untuk memberikan nama kepada anak adalah segera setelah lahir sampai hari ketiga dan di hari ketujuh bayi setelah dilahirkan.

 

  1. Memberi nama yang baik

Nama menjadi doa dan harapan kelak ketika bayi tersebut dewasa. Oleh karenanya penting sekali memberikan nama dengan makna dan arti yang baik.

 

Orang tua bisa mengambil kata dari Al-Qur’an yang memiliki makna sesuai dengan harapan yang ingin dicapai anak tersebut.

 

  1. Tidak memberi nama yang dibenci Allah Ta’ala

Jangan memilih nama anak dari nama-nama yang dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nama tersebut misalnya berdasarkan nama para dewa, matahari, berhala dan nama yang memuja sesuatu.

Selain itu, memberikan nama anak yang bisa membuat perselisihan antar saudara juga makruh hukumnya. Maksudnya, yanama tersebut berpotensi menjadi olok-olokan bagi anak ke depannya.

Seperti disebutkan dalam QS. Al-A’raf:180 yang artinya:

“Dan bagi Allah adalah nama-nama terbaik, jadi mintalah kepada mereka oleh mereka. Dan tinggalkanlah (rombongan) orang-orang yang melakukan penyimpangan tentang nama-nama-Nya. Mereka akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka lakukan.”

 

  1. Menggunakan nama Nabi/Rasul

Salah satu cara memberikan nama pada anak yaitu menggunakan nama-nama nabi atau rasul karena mengandung arti yang baik. Melansir Islamqa, sebuah hadis Islam mengatakan,

“Nama-nama yang paling dicintai oleh Allah adalah Abdulullah dan Abdurrahman,” (HR. Muslim dalam kitab Shahihnya: 1398)

Selain itu nama-nama baik lainnya seperti Abdul Aziz, Aziz, Abdurrahim, Abdul Malik, Abdul Ilah, Abdussalam dan lain sebagainya. Moms bisa menggunakan nama ini sebagai inspirasi untuk cara memberi nama anak yang bagus.

 

  1. Tidak memberi nama dengan arti yang buruk

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim bahwa Rosulullah SAW pernah bersabda :

“Sesungguhnya nama yang paling dibenci oleh Allah adalah seseorang yang bernama Malakul Amlak (raja diraja).”

Maksud dari hadis itu yakni dalam memilih nama bayi harus dipastikan arti, makna dan tujuannya menurut Islam. Hindari menggunakan nama dengan arti buruk dan berdampak pada kehidupannya kelak.

Salah satu contohnya adalah Balqis (ketua jin), Harb (perang), Zaqwan/Zaquan (anak jin).

Dikutip dari Republika.co.id, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kamu akan dipanggil pada Hari Kebangkitan dengan namamu dan nama ayahmu, maka milikilah nama yang baik.” (HR Abu Dawud).

Nama tidak boleh menunjukkan jejak syirik atau asosiasi yang menyekutukan Allah, misalnya ‘Abd al-Ka’bah, ‘Abd al-Nabi, atau ‘Abdul-Husain (hamba Ka’bah atau hamba Nabi, atau hamba Al Husain) karena kita semua adalah hamba Allah saja.

Nabi SAW mengubah nama yang buruk beberapa sahabat menjadi baik.

Misalnya, dia mengubah nama seorang wanita dari Qalilah (sedikit) menjadi Kathirah (banyak), dan nama lain dari ‘Aasiyah (pendosa) menjadi Jamilah (cantik), Harb (perang) dengan Salam (damai), Sa’b (sulit) dengan Sahl (mudah ditangani) dan seterusnya. Seorang Muslim harus menghindari nama yang menunjukkan keangkuhan dan kesombongan.

Nabi Muhammad bersabda, “Nama yang paling menjijikkan bagi Allah di akhirat adalah nama orang yang menyebut dirinya “Raja di atas segala Raja”, karena Allah adalah Tuhan di atas segala raja.” (HR Muslim).

Muslim juga dilarang menamai anak-anak mereka dengan Nama-Nama Allah yang Terbaik, seperti Al-Khaliq (Sang Pencipta) dan sejenisnya. Dianjurkan pula untuk memberikan nama pada anak dengan nama para sahabat setelah Nabi dan orang-orang saleh. Ini untuk mengingat mereka, dan mengikuti jejak mereka.

Jika seorang anak perempuan dinamai Khadijah, maka jangan lupa untuk mengajarinya ketakwaan, pengetahuan, amal, dan kebijaksanaan. Bila menamainya Maryam, maka ajari putri untuk mengikuti langkahnya dalam kesusilaan, ketakwaan, dan kesabaran karena Allah.

Nabi SAW menamai putranya dengan nama Ibrahim, dan dia bersabda, “Saya telah memanggilnya dengan nama ayah saya”. Dia juga bersabda, “Namai dirimu dengan namaku, tetapi jangan beri nama dirimu dengan kunya (Abul Qasim).” (HR Bukhari).  []

Advertisement
Advertisement