December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Jangan Sembrono, Klaster Penularan Baru Bisa Dimulai dari Nongkrong Bareng

2 min read

JAKARTA – Keharusan beraktifitas dari rumah (work from home/wfh) membuat sebagian orang bosan dan mencari kegiatan di luar rumah. Saat ini, banyak anak-anak muda berkumpul dan melepas kerinduan bersama teman-teman.

Pakar Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia (UI), Ascobat Gani menilai, kegiatan nongkrong di pertigaan jalan atau di tempat lainnya, dapat menciptakan klaster baru penyebaran covid-19. Sudah tentu, berkumpul dengan teman-teman dapat memicu kerumunan.

“Orang mencari bentuk-bentuk baru tempat berkumpul. Itu berpotensi menjadi klaster,” kata Ascobat saat acara diskusi yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Jumat (07/08/2020).

Kegiatan nongkrong tentu tidak bisa dianggap sepele. Hal ini harus menjadi perhatian semua pihak, terutama bagaimana mengembangkan penerapan protokol kesehatan di masing-masing klaster yang bersifat spesifik.

Dia menyarankan, pemerintah terus menyosialisasi penerapan protokol kesehatan pada masyarakat dengan pendekatan budaya. Semisal, bahasa atau imbauan menggunakan bahasa daerah atau lingkungan kelompok-kelompok tertentu.

Tentunya, kata Ascobat, pemerintah perlu menggandeng tokoh agama, tokoh adat, dan orang yang berpengaruh di suatu daerah. “Kita perlu melakukan packaging dari setiap pesan, sesuai dengan bahasa budaya lokal yang mudah dimengerti oleh masyarakat setempat,” kata dia.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, pada prinsipnya kemunculan klaster baru disebabkan penularan. Penularan terjadi karena adanya kontak, termasuk di setiap kerumunan.

Kerumunan, kata Wiku, bisa terjadi di mana saja seperti di suatu komunitas, pemukiman atau suatu wilayah, kantor, hingga kendaraan umum. Agar terhindar terciptanya klaster baru, sudah tentu taat dalam menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan menggunakan sabun.

“Disiplin menerapkan protokol kesehatan, baik individu ataupun  kolektif menjadi kunci. Selain itu, setiap orang harus selalu mengingatkan bahaya covid-19 kepada orang lain,” kata Wiku. []

Advertisement
Advertisement