May 10, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Jantung Kota Hong Kong [yang] Dipadati Masa Pro-Demokrasi

2 min read

HONG KONG – Massa yang tergabung dalam gerakan pro-demokrasi Hong Kong terpantau mulai memadati kota otonomi khusus Tiongkok tersebut, ketika pemerintah pusat China di Beijing tengah menggelar perayaan HUT ke-70 RRC sejak tengah hari tadi.

Mengutip The Guardian, ribuan orang terlihat memadati Causeway Bay pada siang ini (01/10/2019). Jumlah massa diperkirakan melonjak ketika hari terus bergulir.

Kerumunan massa mengenakan pakaian hitam khas yang menyimbolkan gerakan pro-demokrasi Hong Kong. Mereka meneriakan slogan-slogan, seperti, “berjuang untuk kemerdekaan”, “berdiri bersma Hong Kong”, dan “tidak ada perusuh, yang ada hanyalah rezim kejam.”

Massa juga membawa banner bertuliskan solidaritas bersama Uighur dan Tibet.

Seorang pendemo mengaku tidak takut untuk berpartisipasi dalam unjuk rasa yang bertepatan dengan HUT ke-70 RRC ini.

Aparat Hong Kong dikabarkan telah mengantisipasi massa dengan memblokade jalan, menutup stasiun, dan pengalihan arus lalu lintas. Demonstran menilai langkah tersebut adalah upaya otoritas untuk mencegah publik berpartisipasi dalam unjuk rasa.

“Semakin mereka (aparat) memberantas kami, semakin kami menjadi-jadi, karena itu adalah kebebasan kami untuk berdemo,” kata seorang partisipan.

Pada hari yang sama, Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam –yang selama ini telah dicerca massa pro-demokrasi karena dinilai sebagai ‘boneka pemerintah pusat China’– hadir di Beijing menyaksikan perayaan Hari Nasional dan mendengarkan pidato Presiden Xi Jinping.

Dalam naskah pidatonya, sang presiden China mengatakan bahwa pemerintah pusat akan “menjaga kemakmuran jangka panjang dan stabilitas Hong Kong dan Makau,” ujarnya ketika wilayah otonomi khusus eks-koloni Inggris itu masih diguncang akibat rangkaian demo pro-demokrasi rutin selama lebih dari tiga bulan.

“Terus maju, kita harus tetap berkomitmen pada strategi penyatuan kembali secara damai, dalam prinsip ‘Satu Negara, Dua Sistem,” kata sang presiden China.

Tuntutan Massa Aksi Hong Kong pada HUT ke-70 RRC

Salah satu ciri protes adalah bahwa banyak orang mengulurkan lima jari untuk melambangkan lima tuntutan utama mereka, antara lain:

  1. Penarikan lengkap RUU ekstradisi kontroversial yang diusulkan oleh pemerintahan eksekutif Hong Kong
  2. Menarik penggunaan kata “kerusuhan” sehubungan dengan protes
  3. Pembebasan tanpa syarat dari para demonstran yang ditangkap dan dakwaan terhadap mereka dijatuhkan
  4. Penyelidikan independen tentang dugaan brutalitas polisi
  5. Implementasi hak pilih universal yang demokratis. []

 

Advertisement
Advertisement