Jatim Sumbang 60% PMI Ilegal, Didominasi Warga Madura
1 min readSurabaya – Dari ribuan PMI Ilegal yang dideportasi dari berbagai negara penempatan PMI, utamanya yang baru saja terjadi secara masal yaitu Malaysia, 60% dari mereka berasal dari Jawa Timur. Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Setiajit kepada awak media di Surabaya, Jumat (04/08) kemarin.
“Dari sekitar 11 ribu TKI Ilegal, 60 persen dari Jawa timur, yang paling banyak memang dari wilayah Madura. Pada pemulangan terakhir kemarin 307 orang, 265 dari Madura,” terangnya.
Mirisnya, kata dia, dalam setiap pemulangan tenaga kerja migran yang perempuan dari Malaysia, selalu menjumpai PMI yang pulang dengan membawa bayi yang diindikasikan dari hubungan gelap di negeri rantauannya.
“Dalam setiap pemulangan pasti ada sekitar 5 Samapi 10 TKW yang bawa bayi. Usianya macam-macam ada yang masih dibawah 1 tahun ada yang sudah lebih, padahal berangkatnya sendirian,” ujarnya.
Setiajit enggan berspekulasi atas fenomena aneh tersebut, namun ia memahami banyaknya PMI ilegal karena rata-rata faktor ekonomi, sehingga ia rela kalaupun bekerja di kebun dengan upah yang murah.
“Kita maklumi saja, karena kerjanya di kebun, dan mereka demikian karena faktor ekonomi, sehingga meski dibayar dengan upah murah dia tetap terima,” kata dia.
Hingga saat ini masih ada sekitar 11 ribu PMI Ilegal dari Jawa timur yang tersebar diseluruh wilayah Malaysia, dengan mayoritas bekerja disektor informal seperti perkebunan dan pertukangan. [Asa/Mukied].