Jelang Kedatangan Belasan Ribu PRT Asing ke Hong Kong, Otoritas Hong Kong Tidak Menyarankan Merekrut PRT yang Baru Datang
HONG KONG – Gelombang kedatangan pekerja rumah tangga asing dari negara-negara pengirim seperti Filipina dan Indonesia diinformasikan sebentar lagi akan segera dilakukan.
Filipina, mengkonfirmasi akan segera mengirim 12 ribu PRT ke Hong Kong sepanjang Juli 2020 nanti secara bertahap.
Beberapa waktu yang lalu, asosiasi agen sempat melakukan survey terkait dengan biaya karantina yang besarnya dirasa cukup memberarkan majikan, hingga 85% kalangan majikan menyatakan ketidaksanggupannya membayar biaya karantina untuk PRT Asing yang baru datang.
Asosiasi Agen dan Asosiasi majikan melakukan upaya mendorong pemerintah Hong Kong untuk mencarikan jalan keluar atas biaya tersebut.
Namun, respon pemerintah Hong Kong saat ini menyatakan tidak mungkin melakukan karantina terhadap belasan ribu PRT asing yang baru masuk ke Hong Kong di hotel.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri tenaga kerja Hong Kong, Law Chi-kwong hari ini (27/06/2020) dalam keterangan persnya.
Hong Kong menyarankan agar para majikan memperpanjang kontrak kerja PRT yang telah bekerja pada mereka atau mencari PRT asing yang finish contract dan berada di Hong Kong untuk mencari job baru.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan protokol pencegahan dan pengendalian wabah COVID-19 yang saat ini sedang berjalan.
Terlalu besar resikonya dengan menerima masuknya kedatangan orang dari luar, dimana daerah asal mereka (negara asal PRT Asing) sedang dalam wabah yang belum bisa dikendalikan.
Law mengkhawatirkan, resiko penularan dan rumitnya penanganan pandemi menjadi konsekwensi yang harus ditanggung Hong Kong.
Sementara itu, anggota parlemen dari partai Rakyat Baru, Eunice Yeung menekankan, menjelang kedatangan PRT Asing tersebut, dirinya terus mendorong pemerintah Hong kong agar mau membantu agen dan majikan untuk meringankan biaya karantina PRT asing yang baru datang.
Eunice mengusulkan subsidi biaya karantina di hotel, sebab tidak mungkin karantina dilakukan di rumah majikan mereka.
Beberapa waktu sebelumnya Konsul Filipina untuk Hong kong, Raly L Tejada dalam keterangan persnya menyatakan, bahwa dalam beberapa pekan kedepan, akan ada kedatangan 12 ribu PRT asal Filipina memasuki Hong kong, dimana 7 ribu diantara mereka merupakan pemegang kontrak baru, dan sisanya merupakan pemegang kontrak lama yang sedang cuti namun belum bisa kembali ke Hong Kong.
Filipina, melalui Menteri luar negerinya, Albert Del Rosario berusaha meyakinkan otoritas Hong Kong bahwa seluruh yang berangkat dari Filipina untuk datang ke Hong Kong telah menjalani tes bebas COVID-19, sehingga dirinya diminta oleh Presiden Filipina untuk bekerja sama dengan Konsulat Filipina di hong Kong agar mempermudah kedatangan para PRT asing asal Filipina tersebut.
Meskipun otoritas Filipina berusaha meyakinkan, namun selama ini, sudah belasan kasus positif COVID-19 jalur impor dari Filipina yang terdeteksi di hong kong dan menambah banyak jumlah kasus positif di Hong Kong. []