Jenis Jenis Istirahat yang Diperlukan Tubuh Kita
JAKARTA – Tubuh butuh istirahat. Namun, tidur atau liburan bukan selalu jawaban atas rasa lelah. Sebaiknya, cek lagi karena ada beberapa jenis istirahat yang dibutuhkan tubuh.
Istirahat bukan hanya tentang tidur, tetapi juga bagaimana Anda mengistirahatkan pikiran, emosi, hingga hubungan sosial.
Tak jarang, setelah mengambil waktu beristirahat, rasa lelah tetap tidak hilang. Ini bisa jadi pertanda bahwa Anda membutuhkan jenis istirahat yang berbeda.
Saat merasa lelah dan jenuh, kebanyakan orang langsung berpikir bahwa tidur adalah solusi terbaik. Namun, menurut konselor klinis Claudia Skowron, tidur mungkin tidak selalu memulihkan rasa lelah secara keseluruhan.
Dalam tulisannya di Psychology Today, ia mengutip pendapat Saundra Dalton-Smith yang menjelaskan bahwa ada tujuh jenis istirahat yang penting bagi tubuh.
Jika pembaca merasa tidur saja tidak cukup, mungkin ada jenis istirahat ini bisa menjadi rujukan.
- Istirahat Fisik
Mengutip CNN Indonesia, Kamis (12/9/2024), istirahat fisik adalah jenis istirahat paling umum dan sering kali diasosiasikan dengan tidur. Tubuh manusia memerlukan istirahat secara fisik, terutama setelah melakukan aktivitas yang melelahkan.
“Manusia sering mengabaikan tanda-tanda kelelahan fisik,” tulis Dalton-Smith dalam bukunya Sacred Rest.
Selain tidur, Anda juga bisa melakukan relaksasi atau tidur siang sejenak untuk memberikan tubuh waktu pemulihan yang lebih cepat.
- Istirahat Mental
Seringkali, pikiran terus bekerja bahkan saat Anda tidur. Jika Anda merasa sulit mematikan pikiran atau tidur dengan damai, Anda mungkin mengalami defisit istirahat mental.
Dalton-Smith menyarankan agar kita melakukan istirahat mental secara berkala, seperti mengistirahatkan diri selama beberapa menit di sela-sela pekerjaan atau menulis jurnal sebelum tidur.
“Membuat jarak antara pikiran dan emosi adalah kunci untuk meredakan stres,” kata Skowron.
- Istirahat Sensorik
Dunia modern penuh dengan stimulasi yang sering kali membanjiri indera kita, seperti suara dari alat elektronik, cahaya dari layar, atau kebisingan lingkungan.
Semua ini dapat menyebabkan kelelahan sensorik tanpa disadari. Untuk mengatasi hal ini, coba kurangi penggunaan layar selama 45 menit sebelum tidur.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan latihan grounding, seperti fokus pada satu indera dan membiarkan diri Anda benar-benar hadir di saat itu. Latihan ini dapat mengurangi tekanan pada sistem sensorik Anda.
- Istirahat Emosional
Jenis istirahat ini memungkinkan seseorang untuk melepaskan tekanan emosional yang sering kali tidak disadari. Dalam lingkungan profesional, kita sering menekan emosi dan berpura-pura baik-baik saja meskipun kenyataannya sebaliknya.
Hal ini dapat menyebabkan kelelahan emosional yang terus bertambah. Skowron menyarankan agar kita menemukan ruang untuk menjadi diri sendiri dan mengekspresikan emosi dengan bebas.
Berada di sekitar orang yang memberikan ketenangan emosional juga dapat membantu.
- Istirahat Sosial
Tidak semua orang menyadari bahwa interaksi sosial juga bisa melelahkan. Penting untuk memahami batasan energi sosial Anda, terutama jika Anda seorang introvert.
Interaksi yang intens dengan banyak orang dapat menguras energi sosial, dan terkadang Anda butuh istirahat dari semua itu.
“Memahami kapan baterai sosial kita habis dapat membantu menjaga keseimbangan energi,” kata Skowron.
Istirahat sosial bisa berupa waktu sendiri untuk memulihkan energi atau menghabiskan waktu dengan orang yang tidak memberikan tekanan emosional.
- Istirahat Kreatif
Orang yang bekerja di bidang kreatif sering kali mengalami kelelahan mental ketika ide-ide tidak mengalir dengan mudah. Istirahat kreatif diperlukan untuk memberikan ruang inspirasi tanpa tekanan untuk menciptakan sesuatu.
Menurut Dalton-Smith, salah satu cara untuk mencapai istirahat kreatif adalah dengan mengelilingi diri dengan hal-hal yang inspiratif, seperti alam atau seni, tanpa keharusan untuk menghasilkan karya darinya.
Anda juga bisa berjalan-jalan di luar ruangan atau mengambil jeda dari proyek pekerjaan untuk memberikan otak waktu untuk pulih.
- Istirahat Spiritual
Tubuh dan pikiran juga membutuhkan istirahat spiritual atau rohani. Dalam hal ini, istirahat spiritual berarti menghubungkan diri dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri, seperti melalui doa atau meditasi.
Aktivitas ini tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga membantu mengurangi stres dan kecemasan. Selain itu, Anda juga bisa melibatkan diri dalam kegiatan sukarelawan atau retret alam untuk mendapatkan kedamaian spiritual yang lebih dalam. []