Jenis Jenis Pemanis Pada Minuman yang Harus Dibatasi Konsumsinya
JAKARTA – Salah satu alternatif yang digunakan untuk menambah cita rasa sebuah produk minuman adalah pemanis buatan. Meski boleh saja, tapi harus dibatasi untuk dikonsumsi.
Dikutip dari halodoc.com, pemanis buatan merupakan pengganti gula sintetis yang terbuat dari zat alami, seperti herbal atau gula itu sendiri.
Jenis pemanis ini juga dijuluki sebagai “pemanis yang intens” karena memberikan rasa yang mirip dengan gula meja, tetapi berkali-kali lebih manis.
Dalam pembuatan produk minuman atau makanan terdapat beberapa jenis pemanis buatan yang seringkali digunakan sebagai pengganti gula. Meski boleh saja, tapi harus dibatasi untuk dikonsumsi.
Melansir yoursay.suara.com dari Alodokter, berikut beberapa jenis pemanis buatan di produk minuman dan makanan yang perlu dibatasi:
- Acesulfame pottasium
Pemanis buatan berjenis acesulfame pottasium sering digunakan sebagai campuran untuk produk olahan makanan. Alasannya, jenis pemanis buatan satu ini mudah larut dan memiliki sifat yang stabil meskipun dalam suhu tinggi.
- Sakarin
Sakarin merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang sering ditambahkan dalam suatu produk makanan maupun minuman. Sakarin dinilai mampu menghasilkan rasa manis yang lebih kuat dari gula alami.
Oleh karena itu, penggunaan sakarin untuk industri telah diatur dalam sebuah peraturan yang menyatakan bahwa kadar sakarin untuk produk olahan tidak boleh melebihi batas yang telah ditentukan.
Untuk produk minuman kadar minimal adalah 4 mg/10 ml cairan, sementara itu untuk makanan jumlah sakarin yang ditambahkan tidak boleh lebih dari 30 mg.
- Sukralosa
Sukralosa merupakan pemanis buatan yang sering ditemukan pada produk makanan yang dibuat dengan cara digoreng maupun dipanggang. Jenis pemanis buatan satu ini diketahui memiliki kadar rasa manis 600 kali lebih tinggi daripada gula.
- Aspartam
Aspartam menjadi salah satu jenis pemanis buatan yang terdengar familiar di tengah masyarakat. Pemanis buatan satu ini seringkali digunakan untuk produk makanan misalnya sereal, agar-agar, hingga permen karet.
Tingkat kemanisan aspartam bisa dibilang lebih rendah daripada sakarin. Aspartam mampu menghasilkan rasa manis sekitar 220 kali lipat jika dibandingkan dengan penggunaan gula biasa.
- Neotam
Neotam bisa dibilang mirip dengan aspartam, namun yang menjadi pembeda adalah penggunaan neotam teryata lebih sering ditemukan pada makanan yang memiliki kalori rendah.
Rasa manis yang dihasilkan oleh neotam mencapai angka 8.000 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasa manis dari gula rafinasi.
Nah, itulah beberapa jenis pemanis buatan yang kerap ditemukan dalam produk makanan dan minuman instan. Semoga bermanfaat. []