July 28, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kacang Lupa Kulitnya, Perubahan Sikap PRT Asal Indonesia yang Menjadi Nyonya Hong Kong Dikeluhkan Iparnya

2 min read

HONG KONG – Entah apa yang menyebabkan dan melatarbelakangi, seorang PRT asing asal Indonesia atau mantan PMI di Hong Kong dikeluhkan oleh keluarga suaminya yang merupakan keluarga Hong Kong Kanton di group sosial media.

Perempuan itu mengungkapkan bahwa ipar perempuannya, yang telah menyebabkan ketegangan berkelanjutan, adalah seorang asisten rumah tangga asal Indonesia yang bertemu dengan saudara laki-lakinya melalui aplikasi sosial, yang mengarah pada pernikahan dan hidup bersama di rumah ibu mereka.

Sang ipar perempuan, setelah melahirkan, tidak bekerja atau berkontribusi pada pekerjaan rumah tangga, menyerahkan semua tanggung jawab kepada ibu mereka, yang menderita penyakit kaki. Menyaksikan beban ibunya, perempuan itu melampiaskan rasa frustrasinya yang terpendam secara daring, memperingatkan orang lain agar tidak menikahi asisten rumah tangga dan memicu perdebatan sengit di antara para netizen, beberapa di antaranya mengalihkan kesalahan kepada saudara laki-lakinya setelah memeriksa percakapan antara dia dan saudara perempuannya.

Perempuan itu menjelaskan situasinya, menyoroti tempat tinggalnya sebelumnya di flat ibu mereka sebelum dipindahkan karena pernikahan saudara laki-lakinya. Meskipun pindah, ia tetap memberi ibunya uang saku bulanan sebesar HK$10.000, sementara saudara iparnya, yang tinggal serumah, tidak berkontribusi secara finansial maupun terlibat dalam pekerjaan rumah tangga.

Ia mengutuk perilaku egois saudara iparnya, menuduhnya bertindak seolah-olah ia telah melahirkan seorang anak dan sepenuhnya bergantung pada sang ibu untuk urusan rumah tangga. Sang saudara ipar, yang memegang kartu identitas Hong Kong pasca-pernikahan, menolak untuk bekerja atau membantu pekerjaan rumah tangga, hanya fokus merawat putranya, sementara pekerjaan rumah tangga ditangani oleh ibu mereka yang sakit, yang semakin membuat perempuan itu jengkel.

Seperti kacang lupa akan kulitnya, perempuan tersebut menyoroti keterlibatan aktifnya dalam merawat keponakannya sepulang kerja, bahkan membelikan kereta dorong untuknya, meskipun menghadapi keluhan dari sang kakak ipar kepada saudara laki-lakinya karena diduga mencari perhatiannya.

Ia mengkritik sang kakak atas ketidakaktifannya dan ketergantungannya pada ibu mereka untuk mengerjakan tugas-tugas rumah tangga tanpa rasa terima kasih, dan mempertanyakan prioritas serta kurangnya timbal balik sang kakak, terutama saat acara keluarga dan kegiatan rekreasi di mana ia tidak melibatkan ibu mereka.

Menanggapi ketegangan yang semakin meningkat, perempuan tersebut kembali mengkonfrontasi saudara laki-laki dan iparnya, mengungkapkan ketidakpuasannya atas kurangnya kontribusi mereka dalam pekerjaan rumah tangga dan pengeluaran, yang kemudian memicu perselisihan dan tuduhan motif egois serta pengabaian lebih lanjut.

Meskipun keluhan perempuan tersebut terutama ditujukan kepada saudara iparnya, diskusi daring menunjukkan adanya pergeseran kesalahan kepada saudara laki-lakinya, dengan banyak netizen menganggap tindakannya lebih parah. Kritik berpusat pada dinamika keluarga, menyoroti ketidakpedulian saudara laki-laki tersebut terhadap tanggung jawab dan perannya dalam perselisihan yang semakin memanas.

Saran dan kritik dari komentator daring beragam, mulai dari membahas masalah mendasar antara saudara ipar dan saudara laki-lakinya secara langsung hingga merekomendasikan penyesuaian dukungan keuangan dan pengaturan tempat tinggal untuk meredakan ketegangan dalam keluarga. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply