April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kasus Baru Meningkat, Warga Taiwan Panic Buying Panadol

2 min read

HONG KONG – Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan sedang mempertimbangkan pemberlakuan skema penjatahan untuk membeli antipiretik penurun demam, khususnya Panadol. Hal ini dikarenakan adanya lonjakan besar kasus Covid-19 di China.

Kepala CECC Victor Wang mengonfirmasi bahwa warga Taiwan membeli Panadol dalam jumlah besar dan mengirimkannya ke teman dan kerabat di luar negeri, dengan tujuan utama lebih banyak ke China.

Dilaporkan Taiwan News dan dikutip Sabtu (24/12/2022), Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Hsueh Jui-yuan mengatakan bahwa untuk mencegah pasokan obat Taiwan akibat panic buying, pembatasan pembelian dapat diberlakukan.

Hsueh mengatakan bahwa jika wabah di China menjadi lebih serius, tindakan pengendalian yang ketat tidak dapat dikesampingkan.

Dia mengatakan bahwa apotek pada awalnya akan diminta untuk membujuk pelanggan untuk membatasi pembelian mereka. Namun kata dia, kebijakan ini akan dibahas terlebih dahulu dengan Federasi Asosiasi Apoteker Taiwan.

Adapun jika situasi di China memburuk dan desakan untuk membeli obat terus berlanjut, Hsueh mengatakan langkah-langkah pengendalian harus diterapkan, seperti membatasi jumlah yang dapat dibeli.

Menurut Hsueh, pembatasan tahap pertama tidak hanya menargetkan satu merek, tetapi juga berlaku untuk obat sejenis. Da mengatakan, pengendalian tahap pertama akan difokuskan pada produk yang mengandung Acetaminophen.

Sementara itu, ketika ditanya akankah CECC memberlakukan pembatasan penjualan Panadol, Wang mengatakan pembelian massal telah melampaui Panadol ke merek serupa lainnya. Dia kemudian menggemakan pernyataan Hsueh bahwa pusat tersebut pertama-tama akan berusaha agar apotek membujuk pelanggan untuk membatasi pembelian antipiretik.

Wang mengatakan bahwa jika situasinya terus memburuk, langkah selanjutnya adalah CECC memberlakukan “sistem nama asli sementara” untuk pembelian Panadol dan produk serupa.

Dia menambahkan pusat akan terus memantau situasi dan akan menentukan apakah akan mengaktifkan skema penjatahan, tergantung pada tingkat keparahan kekurangan.[]

Advertisement
Advertisement