Kasus di Hong Kong Alami Penurunan, Indonesia Alami Kenaikan, Namun Kasus Positif di Hong Kong Tetap Diatasnya Indonesia
HONG KONG – Situasi pandemi gelombang kelima di Hong Kong dengan berbagai imbasnya telah membuat angka pertambahan kasus baru harian mengalami lonjakan secara terus menerus dalam beberapa hari belakangan. Hari ini, meskipun masih di angka puluhan ribu, angka kasus baru yang dilaporkan terpantau mengalami penurunan.
Hal tersebut menjadi salah satu yang disampaikan oleh Dr. Albert Au dari Hong Kong Centre for Health Protection (CHP) dalam keterangan persnya sore hari ini (05/03/2022).
Au melaporkan, dalam 24 jam belakangan di Hong Kong kembali ditemukan sebanyak 37,529 kasus baru dimana 6 diantaranya didapat dari klaster impor.
Meskipun angka kasus baru mengalami penurunan, namun angka kematian karena terpapar virus corona di Hong Kong yang terjadi dalam 24 jam belakangan mengalami kenaikan. Hong Kong melaporkan sebanyak 150 pasien positif covid-19 meninggal dunia dalam sehari.
Hingga saat ini, jumlah seluruh kasus positif corona di Hong Kong telah mencapai 427,978 kasus.
Saat ini, terdapat 8.056 tenaga medis di seluruh wilayah Hong Kong dalam kondisi terpapar virus corona.
Jumlah pasien yang masih menjalani perawatan dilaporkan sebanyak 7.215 pasien dimana 170 diantaranya secara medis dilaporkan dalam keadaan kritis.
Sementara itu, di Indonesia, dibanding sehari sebelumnya, angka pertambahan kasus baru terpantau mengalami kenaikan.
Melansir data Satgas Covid-19, hingga Sabtu (05/03/2022) ada tambahan 30.156 kasus baru corona. Sehingga total menjadi 5.723.858 kasus positif Corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 46.669 orang sehingga menjadi sebanyak 5.073.522 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 322 orang menjadi sebanyak 149.918 orang.
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 500.418 kasus, berkurang 16.835 kasus dibanding sehari sebelumnya.
Pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.
Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35%.
Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan maske r medis, risiko penularan berkurang hingga 75%. []