Kasus Positif Bertambah 59.635, Secara Nasional, Kematian Karena Corona Tertinggi di Indonesia Per 18 Februari Terjadi di Jawa Tengah
JAKARTA – Korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor, Jumat (18/02/2022). Data Kementerian Kesehatan menunjukkan ada 216 orang meninggal, rekor tertinggi sejak awal tahun. Ini membuat rekor kematian pecah dalam tiga hari berturut-turut, yakni mulai Rabu (16/02/2022) dengan 167 kematian, Kamis (17/02/2022) dengan 206 kematian, dan Jumat dengan 216 kematian.
Kematian tertinggi terjadi di Jawa Tengah (49 kematian), DKI Jakarta (45 kematian), dan Jawa Timur (36 kematian). Dengan penambahan kasus ini total 146.044 orang di Indonesia meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Sementara itu, kasus positif bertambah 59.635 kasus. Kasus tertinggi berada di Jawa Barat (13.780 kasus), disusul DKI Jakarta (8.189 kasus), dan Jawa Timur (8.037 kasus). Ada sepuluh provinsi yang mencatatkan kasus positif di atas seribu antara lain Sumatera Utara, Bali, Banten, dan Kalimantan Timur. Dengan penambahan kasus ini lebih dari lima juta orang di Indonesia dinyatakan positif Covid-19.
Situs resmi Kemenkes menyatakan hingga Kamis (17/02/2022) jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 hanya 35% dari total ketersediaan ranjang rumah sakit. Angka ini masih sangat memadai untuk perawatan pasien Covid-19 dan tidak terlalu membebani pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang dimiliki saat ini.
Data lain juga menunjukkan beberapa provinsi yang sebelumnya sudah melampaui kasus harian pada puncak Delta, kini mencatatkan penurunan jumlah kasus harian. Kasus konfirmasi harian di DKI Jakarta yang sempat melampaui kasus gelombang Delta 2021 lalu, kini berangsur-angsur turun.
Beberapa upaya pencegahan untuk mengendalikan COVID-19 adalah penguatan testing, tracing, dan treatment. Hingga Rabu (16/02/2022) jumlah spesimen yang diuji secara nasional cukup tinggi, mencapai 566.050.
“Kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) untuk menghadapi kondisi terburuk juga tengah dipersiapkan. Kekurangan nakes masih dapat diatasi melalui pengaturan SDM sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.[]