April 19, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ke Demak, Menteri Karding Kunjungi Peternakan Kambing Mantan PMI Korea Selatan

2 min read

JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengunjungi pabrik susu kambing etawa milik purna pekerja migran Indonesia (PMI) bernama Slamet Priyono di Demak, Jawa Tengah pada Selasa (15/4/2025). Slamet merupakan purna Pekerja Migran Indonesia yang sempat bekerja secara prosedural selama lima tahun di Korea Selatan.

Menteri Karding mengapresiasi Slamet karena menjadi purna pekerja migran yang berhasil membuka usaha sekaligus membantu perekonomian di daerahnya.

“Sebenarnya usaha ini seperti yang diharapkan oleh Presiden kita, Pak Prabowo selalu mendorong kita supaya semua aktivitas kita itu menciptakan lapangan,” kata Menteri Karding di lokasi kunjungan.

Menteri Karding berharap apa yang dilakukan Slamet bisa menjadi contoh dan motivasi bagi purna pekerja migran lainnya membuka usaha. Dalam kunjungannya ini, Menteri Karding juga melihat-lihat proses pembuatan susu kambing etawa milik Slamet mulai dari pemerasan hingga sudah menjadi susu kaleng. Dia pun berjanji Kementerian P2MI akan membantu terkait pemasaran dan manajemen pengelolaan usaha Slamet.

“Terutama kebutuhan untuk buka pasar dan manajemen pengelolaan pemasarannya nanti teman-teman dari kementerian juga ikut mencarikan akses atau membantu. Nanti biar ini berkembang besar, tidak hanya nanti 50 pegawai, tetapi mungkin bisa sampai 100, bahkan lebih,” ujar Menteri Karding.

Di sisi lain, Slamet mengatakan merasa terbantu dengan apa yang diperolehnya setelah mengikuti prosedur pemerintah berangkat kerja di luar negeri secara legal. Bekal yang didapatnya ketika menjadi Pekerja Migran Indonesia legal itu kemudian dimanfaatkannya untuk membuka usaha susu kambing etawa di kampung halamannya.

Dia menuturkan, usahanya tersebut dijalankan juga atas dasar membantu para purna Pekerja Migran Indonesia yang ingin tetap bekerja.

“Saya memang concern dari tahun 2012 itu untuk membantu teman-teman purna yang pulang. Kita ini, dananya itu gotongan dengan teman-teman untuk membangun seperti ini. Jadi tidak hanya purna saya, kami memang terus terang sampai sekarang belum menggunakan bank,” kata Slamet.

Slamet mengatakan, usaha susu kambing etawa ini akan terus dikembangkannya dengan proses transfer knowledge untuk proses pembelajaran purna pekerja migran prosedural lainnya di daerah lain.

Slamet menyebut dirinya sedang mendorong teman-teman purna pekerja migran untuk berinvestasi di usaha susu kambing persilangan etawa dengan metode bagi hasil agar dapat membantu perekonomian di daerahnya masing-masing.

“Ke depan pun juga saya menarik teman-teman purna untuk investasi berbentuk kambing untuk dititipkan di kandang kami, sehingga bahan baku kami pun tersedia,” kata Slamet.  []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply