December 21, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kebiasaan yang Dapat Membuat Tekanan Darah Naik

3 min read

JAKARTA – Hubungan antara kebiasaan marah-marah dan tekanan darah tinggi seringkali dianggap sebagai mitos. Namun kenyataannya, sering marah-marah memang bisa menjadi salah satu penyebab naiknya tekanan darah.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi yang tidak boleh dianggap sepele karena dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan tepat.

Hipertensi adalah istilah medis yang digunakan ketika seseorang memiliki tekanan darah di atas angka 140/90 mmHg. Sementara itu, mereka yang memiliki tekanan darah di kisaran 120/80 mmHg hingga 139/89 mmHg dikategorikan sebagai prahipertensi.

Kondisi ini disebut ‘silent killer’ karena seringkali muncul tanpa gejala yang jelas, namun dapat menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, hingga masalah ginjal jika tidak segera ditangani, seperti dilansir dari cnnindonesia.com, Jumat (16/8/2024).

Berbagai kebiasaan sehari-hari ternyata bisa berkontribusi terhadap meningkatnya tekanan darah. Kebiasaan-kebiasaan ini jika dilakukan secara berlebihan dan dalam jangka panjang, bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertensi.

Berikut tujuh kebiasaan yang bisa memicu kenaikan tekanan darah dan berisiko menyebabkan komplikasi kesehatan serius.

 

  1. Minum Kopi Berlebihan

Konsumsi kopi dalam jumlah berlebihan menjadi salah satu kebiasaan yang paling sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Menurut American Heart Association (AHA), asupan kafein perlu dibatasi demi menjaga kesehatan kardiovaskular.

Disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 200 miligram kafein per hari atau setara dengan dua cangkir kopi. Kafein yang berlebihan dapat meningkatkan denyut jantung dan menyempitkan pembuluh darah, yang pada akhirnya bisa menyebabkan tekanan darah meningkat.

 

  1. Rajin Minum Soft Drink

Minuman ringan atau soft drink dikenal sebagai minuman yang tinggi kandungan gula, dan konsumsi berlebihan bisa menjadi penyebab tekanan darah tinggi. Kandungan gula dalam soft drink dapat menyebabkan lonjakan insulin dalam tubuh.

Insulin ini diperlukan untuk membantu tubuh mengatur kadar gula dalam darah. Namun pada saat yang sama, insulin juga memiliki kecenderungan untuk meningkatkan tekanan darah. Jika konsumsi soft drink tidak dikendalikan, efek jangka panjangnya bisa sangat merugikan kesehatan, termasuk meningkatnya risiko hipertensi.

 

  1. Merokok

Merokok telah lama diketahui sebagai salah satu kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan, dan ini termasuk sebagai penyebab meningkatnya tekanan darah. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat memicu penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan denyut jantung.

Akibatnya, tekanan darah meningkat, dan jika kebiasaan ini berlangsung lama, risiko terkena hipertensi akan semakin besar. Selain itu, merokok juga dapat memperburuk kondisi lain seperti penyakit jantung dan paru-paru.

 

  1. Minum Alkohol

Meskipun konsumsi alkohol dalam jumlah kecil kadang-kadang dikaitkan dengan efek relaksasi, namun konsumsi alkohol yang berlebihan justru memiliki efek sebaliknya. Alkohol dapat melemaskan pembuluh darah untuk sementara, namun setelah metabolisme oleh hati, pembuluh darah tersebut akan menyempit kembali, yang menyebabkan tekanan darah meningkat.

Efek ini bisa terjadi baik dalam jangka pendek maupun panjang, tergantung pada seberapa banyak dan seberapa sering seseorang mengonsumsi alkohol, bersumber dari siloamhospistal.com.

 

  1. Jarang Minum Air Putih

Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh bisa menjadi penyebab lain meningkatnya tekanan darah. Ketika seseorang tidak cukup minum air putih, sel-sel tubuh tidak mendapatkan asupan air yang cukup, yang bisa menyebabkan pembuluh darah menegang.

Penegangan pembuluh darah ini kemudian akan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang akhirnya menyebabkan tekanan darah meningkat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik, terutama saat beraktivitas.

 

  1. Senang Menyendiri

Menyendiri dan kurang berinteraksi dengan lingkungan sosial ternyata juga bisa berdampak pada kesehatan, terutama tekanan darah. Kebiasaan ini bisa menyebabkan kesepian yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi fisik seseorang.

Studi menunjukkan bahwa kesepian yang berlangsung selama beberapa tahun bisa meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Perasaan takut akan penolakan dan kekecewaan yang dialami oleh seseorang yang sering menyendiri dapat mengubah cara tubuh bereaksi, termasuk dalam hal mengatur tekanan darah.

 

  1. Marah-Marah

Kebiasaan marah-marah ternyata bukan sekadar merugikan secara sosial, tapi juga bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik, khususnya tekanan darah. Saat seseorang marah, otak akan memerintahkan aliran darah dari usus ke otot sebagai persiapan untuk menghadapi ancaman.

Hal ini diikuti oleh peningkatan denyut jantung, laju pernapasan, dan tentunya tekanan darah. Jika kondisi ini berlangsung terus menerus, metabolisme tubuh bisa terganggu dan menyebabkan kerusakan pada berbagai sistem tubuh.  []

 

 

Advertisement
Advertisement