Keblinger, Tidak Bersyukur Telah Diberi Nama yang Sudah Baik, Anak Pertama dari Tiga Bersaudara Nekat Menghabisi Nyawa Ibunya Karena Akan Ganti Nama
SRAGEN – Kisah tragis anak bunuh ibu kandung di Sumberlawang, Sragen dua hari lalu memang menggemparkan. Kasus itu juga menguak fakta miris dari sosok Daliyem (50) ibu malang asal Dukuh Barong, RT 06, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen itu.
Wanita paruh baya yang tewas dibunuh anak kandungnya, Hendriyanto (36) itu ternyata sosok wanita pekerja keras.
“Almarhumah selama ini kerjanya berjualan makanan di Gunung Kemukus. Nanti berangkat pagi. Nah pada malam kejadian, ibunya sebenarnya sudah mau tidur karena paginya mau jualan,” papar Kadus Pendem, Ariyadi dilansir dari Joglo Semar, Minggu (05/01/2020).
Sedangkan sang suami, Sadiyo (52) bekerja sebagai tukang ojek pangkalan. Saat malam kejadian, korban hanya di rumah bersama pelaku.
Sedangkan Sadiyo sedang ada di tempat ngojek. Sedangkan dua anaknya yang lain, Sri Mulyani dan Surahmin, ada di rumah mereka yang berlokasi di dekat rumah orangtua.
Sempat dibawa ke rumah sakit, namun wanita malang yang dibantai darah dagingnya sendiri itu gagal terselamatkan.
Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar Nur Ihsanudin membenarkan bahwa jenasah korban sempat dibawa ke RSUD Moewardi Solo untuk diotopsi. Setelah otopsi selesai, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Prosesi pemakaman dilakukan tadi sore di pemakaman umum dukuh setempat.
“Sudah selesai otopsi dan langsung dibawa pulang untuk dimakamkan. Tadi sudah dimakamkan,” jelas Fajar.
Perihal pemicu tewasnya korban, dari keterangan pelaku yang juga anak kandung korban, aksi penganiayaan berujung kematian itu murni karena persoalan nama.
“Dari keterangan pelaku, ia mengaku kalau penyebabnya dia minta namanya diganti. Tapi oleh ibunya (korban) dibilang kalau namanya sudah bagus. Nggak perlu diganti. Nah mendengar jawaban ibunya, pelaku langsung kalap dan memukuli ibunya,” papar Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar Nur Ihsanudin mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan.
Kapolsek menguraikan pelaku memang memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Untuk sementara, pelaku sudah diamankan sembari menunggu hasil penyelidikan.
Ia menegaskan bahwa tidak ada motif lain selain persoalan nama. Hal itu juga dibenarkan Kadus Ariyadi.
Saat mengklarifikasi kepada pelaku, yang bersangkutan juga mengakui melakukan itu ke ibunya lantaran ingin merubah nama tapi ditolak ibunya.
“Tadi malam begitu kejadian, saya langsung nemui pelaku. Saya tanya lha mbokmu mbok kapakne. Dia njawab aku mung njaluk ganti jeneng karo dibancaki. Lha mboke semaur ngko dibancaki wae le, ora usah ganti jeneng. Tahu-tahu, tangannya kayak nggak sebaene langsung nyekik dan ibunya ditendang lalu diantemi,” ujarnya. []