April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kembali Alami Erupsi, Gunung Anak Krakatau Keluarkan Semburan ke Arah Timur

3 min read

JAKARTA – Publik tengah heboh membahas Gunung api Anak Krakatau. Pasalnya, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Rabu (4/1/2023) pukul 15.09 WIB. Berdasarkan informasi yang beredar, Gunung Anak Krakatau menyemburkan abu vulkanik hingga 3.000 meter.

Hal itu terungkap dalam website resmi Magma Indonesia. Petugas pemantau Ade Yasser Akhmad Purwata yang mengumumkan hal tersebut. Menurutnya, abu vulkanik bergerak ke arah timur.

“Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Rabu, 04 Januari 2023 pukul 15.09 WIB. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 3.000 m di atas puncak (kurang lebih 3.157 m di atas permukaan laut).”

“Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung,” tulis Ade dalam laporannya seperti dikutip dari Tribunnews.

Terkait hal tersebut, Ade memberikan imbauan kepada masyarakat. Mereka diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius lima km dari kawah gunung Anak Krakatau. Begitu juga para pendaki yang hendak menuju ke sana.

Sedangkan pada laporan sebelumnya, Ade menyebut terjadi letusan dengan semburan abu vulkanik mencapai ketinggian 100 meter dengan warna kelabu serta intensitas tebal ke arah timur.

“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 20 detik,” lapor Ade.

Hingga kini, masih berdasarkan pantauan dari laman Magma Indonesia, status anak Gunung Krakatau mencapai level Siaga III.

 

Sempat Dua Kali Meletus

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami dua letusan pada Kamis (15/12/2022).

Letusan ini terjadi setelah selama sebulan terakhir gunung itu aktivitas vulkanisnya menurun. Terakhir Gunung Anak Krakatau meletus pada 14 November 2022.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta warga menjauhi kawah Gunung Anak Krakatau sejauh 5 kilometer karena statusnya masih siaga atau level III.

Berdasarkan data pengamatan yang dilihat Kompas.com, Gunung Anak Krakatau meletus pada 10.31 WIB dengan tinggi kolom letusan 700 meter di atas puncak atau 857 meter dari permukaan laut.

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 37 milimeter dan durasi 286 detik,” tulis laporan yang dibuat petugas pemantau Jumono.

Sekitar empat menit kemudian, 10:35 WIB, gunung yang berada di tengah Selat Sunda itu kembali meletus dengan tinggi kolam letusan teramati 100 meter di atas puncak atau 257 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut.

Erupsi itu pun terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7 milimeter dan durasi 69 detik.

Secara kasat mata pada pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, Gunung Anak Krakatau terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 25-700 meter dari puncak.

Cuaca berawan, angin lemah ke arah timur laut dan timur.

Sedangkan laporan aktivitas kegempaannya, terjadi lima kali gempa letusan dengan amplitudo 7-37 milimeter, dan lama gempa 60-306 detik.

Kemudian, 12 kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 3-7 milimeter, dan lama gempa 4-7 detik.

Selanjutnya, 1 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 6 milimeter selama gempa 11 detik seperti dikutip dari Kompas.

Pada pagi hingga siang hari ini juga, telah terjadi dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 4-37 milimeter, dan lama gempa 6 detik.

Kemudian terjadi satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 2-5 milimeter, dominan 2 milimeter. []

Advertisement
Advertisement