March 10, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kemnaker dan Kemdiktisaintek Sepakat, LPK bisa Cetak Pekerja Migran Terlatih

1 min read

JAKARTA – Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan dan Wamendiktisaintek Fauzan sepakat bahwa lembaga pelatihan kerja (LPK) di perguruan tinggi dapat mencetak pekerja migran terlatih. Noel mengatakan benang merah pemahaman antara Kemnaker dengan Kemdiktisaintek, hendaknya segera direalisasikan.

“Ini berupa perjanjian kerja sama membangun LPK. Masyarakat selalu menunggu langkah konkret,” kata Noel dalam keterangannya, Kamis (6/5/2025).

Lebih lanjut, ia mengatakan dukungan perguruan tinggi untuk mencetak tenaga kerja terlatih. Tentu akan meringankan beban bangsa Indonesia.

“Terutama untuk memenuhi permintaan tenaga kerja dari Jepang, Kemnaker dan Kemdiktisaintek hendaknya bisa segera menghasilkan kerja sama konkret. Gaji migran terlatih cukup besar, maka peluang ke Jepang dan Eropa hendaknya segera kita raih,” ujarnya.

Sekjen Kemnaker Prof Dr Anwar Sanusi menambahkan, permintaan tenaga kerja terlatih Jepang, sangat besar. Banyak sekali sektor/bidang pekerjaan yang bisa diisi pekerja migran Indonesia.

“Kemiripan budaya Indonesia dengan Jepang sesungguhnya menjadi kelebihan kita. Dibanding migran dari Tiongkok, India atau Filipina, orang Jepang lebih suka pekerja dari Indonesia, budayanya lebih mirip,” ucapnya.

Sementara itu, Wamendiktisaintek Fauzan menilai, jika 1.000 saja dari 4.300-an perguruan tinggi Indonesia yang ada sekarang ini mendirikan LPK untuk memenuhi tenaga kerja terlatih. Maka masalah penyediaan lapangan kerja akan bertambah ringan, dengan mengirim migran yang terlatih.

“Ketika saya menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kami sudah mendirikan LPK. Kami berhasil mengirimkan sedikitnya 500 tenaga kerja terlatih ke Jepang, maka sekarang tinggal menambah kecepatan,” katanya.

Wamendiktisaintek mengatakan, peserta LPK di perguruan tinggi hendaknya bukan hanya mahasiswa (atau lulusan perguruan tinggi). Tetapi juga lulusan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply