Kenalkan, Ini Konjen Baru RI untuk Hong Kong
3 min readHONG KONG – Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, 23 Agustus lalu, telah melantik Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong, Tri Tharyat. Pria kelahiran Bandung, 9 April, ini dilantik bersama 9 konsul jenderal lain dan 1 konsul di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri.
Apakabar Plus, Sabtu (3/9), berkesempatan mewawancarai Konjen Tri yang baru tiba di Negeri Beton pada Kamis (1/9) malam, menggantikan Konjen sebelumnya, Chalief Akbar. Ia menjanjikan, pelayanan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di bawah kepemimpinannya akan ramah dan memuaskan.
Berikut ini wawancara Apakabar Plus dengan pria bergelar Master Hukum Internasional tersebut.
Kapan Bapak tiba dan bertugas di Hong Kong?
Saya sudah di sini (Hong Kong). Kamis (1/9) malam saya tiba di Hong Kong. Keluarga sudah saya boyong. Saya datang dengan istri dan 2 anak saya. Dilantiknya pada tanggal 23 Agustus. Bersamaan dengan pelantikan saya, dilantik 11 kepala perwakilan tingkat konsul jenderal dan 1 konsul. Mulai bertugas secara resmi per tanggal kedatangan.
Apa pesan khusus Menlu Retno untuk Bapak?
Pertama, mempertahankan hal-hal baik yang sudah dilakukan Pak Chalief. Kedua, meningkatkan layanan kepada WNI (warga Indonesia). Ketiga, meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan pariwisata.
Mengapa bidang pariwisata Bapak sebut secara khusus?
Pak Presiden (Joko Widodo) mempunyai target kenaikan wisatawan asing hingga 20 juta orang pada tahun 2019.
Apa yang ditargetkan untuk Hong Kong dan Makau?
Sebagai contoh, pembukaan penerbangan maskapai Citylink Hong Kong-Manado (12 Juli 2016) merupakan terobosan baik untuk meningkatkan potensi wisata Indonesia selain Bali. Selama ini, Bali sebagai destinasi utama, sebagai pion. Namun tempat wisata yan lain juga harus banyak dikembangkan. Minggu lalu (21 Agustus), Presiden juga mengunjungi Danau Toba (Sumatera Utara) yang diharapkan menjadi salah satu prioritas destinasi wisata.
Apa gebrakan yang akan Bapak lakukan begitu resmi bertugas di Hong Kong?
Sementara ini, saya masih berkonsolidasi dulu. Dalam beberapa hari lagi, saya akan bicara kepada Teman-teman. Saya sedang pelajari dulu situasinya di sini. Saya inginkan terwujudnya pelayanan yang lebih baik dan ramah di KJRI Hong Kong. Juga tentunya memuaskan, untuk WNI terutama.
Adakah pesan khusus yang diemban untuk pelayanan dan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI)?
Saya tidak ingin ini hanya menjadi jargon, tapi negara hadir betul-betul harus dilaksanakan KJRI. Pendampingan kasus yang dihadapi BMI menjadi tolak ukur yang sangat baik. Ini akan diteruskan. Negara tak boleh lepas tangan. Ke depannya, saya minta kawan-kawan di KJRI tidak hanya menunggu. Tapi juga proaktif untuk sama-sama membantu BMI (buruh migran Indonesia) yang menghadapi kesulitan.
Ini juga menjadi pertimbangan, tentang kunjungan Bu Menlu (Menteri Luar Negeri retno Marsudi) dan Pak Menkumham (Menteri hokum dan HAM Yasonna H. Laoly), sudah kami tindak lanjuti. Ada beberapa hal baik, walaupun masih membutuhkan waktu dan koordiansi dengan pihak Pemerintah Hong Kong. Sudah ada pertemuan di tingkat teknis anatara KJRI dengan pihak Imigrasi Hong Kong. Ke depannya, akan kami perkuat kerja sama ini dengan pembahasan leih detail. Harapan kami, ujungnya adalah perlindungan BMI, khususnya, akan lebih terjamin. Yang jauh lebih penting, saling terbuka antara pihak kita dan Imigrasi dalam suasana bersahabat. Ada usulan pembentukan kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Hong Kong, kerja sama keimigrasian. Di luar itu, ada kelompok kerja perburuhan. Pola-pola kerja sama ini akan terus saya kembangkan. Sebisa mungkin di semua lini, untuk meningkatkan perlindungan dan kenyamanan warga Indonesia yang bekerja di Hong Kong.
Apa pesan perdana Bapak untuk warga Indonesia di Hong Kong dan Makau?
Ikuti aturan yang ada. Jangan mudah tergiur godaan-godaan untuk mendapatkan uang banyak dengan mudah dan instan. Banyak teman kita terjebak oleh iming-iming bisnis narkoba, bisnis online yang tak jelas. Sebaiknya berhati-hati. Kalau ada yang meragukan, tanya saja ke KJRI. Terutama, dengan meningkatnya pelanggaran kejahatan dan tindak pidana narkoba di Indonesia yang banyak sekali bersumber dari Tiongkok (China). Jadi, harus lebih berhati-hati dan waspada, jagan mudah tergiur dengan uang yang cepat diperoleh.
Saya sangat berharap, saudara-saudara saya, orang Indonesia di Hong Kong dapat memberikan nama baik bagi Indonesia. Bagaimanapun, Pemerintah Hong Kong sangat berterima kasih karena atas kontribusi BMI dalam mendorong kemajuan ekonomi Hong Kong. [Razak]
BIODATA SINGKAT KONJEN TRI THARYAT
Pendidikan:
- Sarjana Hukum, jurusan Hukum Internasional, UNPAD Bandung.
- Master Hukum Internasional (LL.M), University of Pennsylvania, USA.
Karir (penugasan luar negeri):
- KBRI Nairobi (Kenya).
- Perutusan tetap RI untuk PBB di New York (Amerika Serikat).
- KBRI Paris (Perancis).
Karir (penugasan dalam negeri):
- Kepala Seksi Perjanjian Internasional Kemenlu.
- Kepala Sub Direktorat Pembangunan Berkelanjutan Kemenlu.
- Direktur Konsuler Kemenlu.