April 28, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kerap Disiram Air Panas Majikannya, Diana Kini Dilindungi KBRI Singapura

2 min read

LAMPUNG – Nasib memilukan kembali menimpa Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau yang dulu populer disebut dengan TKI/TKW di luar negeri. Diana Fitria (37) seorang PMI asal Kabupaten Way Kanan Lampung mengalami kekerasan di Negara Singapura tempat ia bekerja.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarganya, diketahui bahwa Diana Fitria beralamat di Jalan Arjuna RT. 001 RW. 003 Kelurahan Taman Asri Kecamatan Baradatu. Diana menjadi PMI berkerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) melalui PJTKI PT. Eka Santi Jaya Mulya, Jatiasih Kota Bekasi Jawa Barat.

Dilansir dari harian merdeka , kakak korban Eli Hertika (54), Rita Hendriyani (45) dan Dedhy Prasetiadhy (48) saat ditemui dikediamannya menceritakan, adiknya baru satu minggu bekerja mengalami siksaan dan kekerasan oleh orang tua majikan tempatnya bekerja.

“Adik kami digigit, digebuk pakai tongkat, diludahin dan disiram dengan air panas hingga melepuh jika tidak menuruti keinginan orang tua dari majikannya yang diketahui mengalami gangguan jiwa,” ujar Eli Hertika menceritakan kejadian yang menimpa adiknya tersebut, Senin (12/03).

Bahkan saking tidak kuat menerima siksaan, kata Eli, adiknya pernah berbicara dan memohon untuk dipulangkan ke Indonesia kepada majikannya, karena ia sudah tidak tahan lagi atas siksaan tersebut. Tetapi majikannya mengatakan, bahwa Diana sudah terikat kontrak 2 tahun dari perusahaan penyalurnya berkerja sebagai PRT tersebut.

“Adik saya mengatakan, ia juga dilarang memakai jilbab, tidak diperbolehkan sholat dan harus mengantar orang tua majikan nya ke gereja setiap hari Minggu, serta pasport dan handphone (HP) ditahan majikannya,” tutur Eli kakak korban, dengan kedua mata berlinang.

Dedhy Prasetadhy sepupu korban mengatakan, bahwa Diana dibohongi oleh PTJKI PT. Ekasanti Jaya Mulya. Semula Diana dijanjikan mengurusi anak idiot (keterbelakangan mental), akan tetapi sesampainya ditempat majikannya, ia di suruh mengurusi orang tua yg mengalami gangguan jiwa. Bahkan ia disuruh tidur sekamar dengan orang gila tersebut.

PT EKA SANTI DALANG DI BELAKANG KEMATIAN SITI ROKAYAH ?

“Hal ini terungkap, karena Diana sempat melarikan diri dari tempat ia bekerja serta membawa HP miliknya. Sambil berlari ia Video Call dengan Eli Hertika dan menceritakan kejadian musibah yang menimpa dirinya. Diana sempat melaporkan kejadian tersebut melalui handphone ke kepolisian negara setempat, akan tetapi ia keburu dijemput oleh majikannya,” ungkap Dedhy.

Pada saat majikannya berangkat kerja dan anak majikannya sedang di kamar mandi, Diana kembali kabur dari rumah majikannya. Setelah beberapa waktu, akhirnya Diana menemukan kantor polisi terdekat dan meminta perlindungan. Setelah itu, Diana diantarkan oleh petugas kepolisian setempat ke KBRI di Singapura dan sampai dengan saat ini Diana masih berada disana dan belum pulang karena menunggu proses pemulangan.

Keluarga Diana berharap kepada semua pihak, agar dapat membantu kepulangan adiknya kembali ke kampung halaman, karena saat ini Diana masih tertahan di negara Singapura.

Karena pihak agency penyalur Diana yakni PT. Eka Santi Jaya Mulya meminta pencabutan aduan kasus diri nya di negara Singapura dan tidak memperpanjang permasalahan jika Diana ingin pulang ke Indonesia.

Dalam catatan ApakabarOnlline.com, PPTKIS PT. Eka Santi Jaya Mulya pernah terlibat dalam pemalsuan dokumen medical checkup seorang PMI yang dikirim bekerja ke Hong Kong, September tahun kemarin. [Asa]

Advertisement
Advertisement