Kesehatan Menurun Pernah Alami Kebocoran Klep Jantung, Presiden RI Ke-3, Profesor BJ Habibie Dirawat Intensif
JAKARTA – Presiden RI ke-3 Profesor Doktor Ing Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu(08/09/2019). Hingga saat ini mantan presiden tersebut masih menjalani perawatan dan belum diperbolehkan untuk dibesuk.
“Benar, saat ini Bapak BJ Habibie menjalani perawatan yang intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan (TDK). Sesuai dengan petunjuk tim dokter untuk sementara waktu Bapak Habibie belum diizinkan untuk dikunjungi,” kata sekretaris pribadinya, Rubijanto, Minggu (08/09/2019).
Rubijanto mengatakan, BJ Habibie tidak diperkenankan untuk dijenguk samata-mata untuk mendapat perawatan yang maksimal dan bisa beristirahat penuh. Ia juga meminta doa kepada rakyat Indonesia untuk kesembuhan BJ Habibie. Sehingga beliau dapat kembali beraktivitas seperti semula.
“Kami atas nama keluarga memohon kehadirat Allah SWT agar beliau segera diberikan kesembuhan dan kesehatan agar dapat beraktifitas kembali,” tutur Rubijanto.
Mengingat kondisi kesehatan Presiden RI ke-3 itu pada tahun 2018 lalu yang sempat beberapa kali menurun, diduga ada kebocoran pada klep jantung yang pernah dipasang. Kebocoran klep jantung, kondisi seperti apa itu?
Kebocoran klep jantung merupakan kondisi di mana klep jantung tidak berfungsi dengan baik, tidak menutup dan tidak kembali seperti semula, dikutip dari Mayo Clinic. Kondisi ini membuat darah sulit mengalir ke ruangan (bilik jantung) atau pembuluh darah seharusnya. Darah yang seharusnya mengalir ke pembuluh darah bisa berbalik kembali ke dalam jantung. Akibatnya, jumlah darah yang dialirkan ke tubuh akan berkurang.
Dalam kondisi ringan, kebocoran klep jantung bisa ditangani dengan obat-obatan maupun operasi. Namun jika kondisinya sudah berat, ada beberapa risiko komplikasi yang mengancam. Seperti gagal jantung, gangguan irama jantung, dan hipertensi paru-paru.
Gejala kebocoran klep jantung biasanya tidak terlihat. Namun jika kebocoran terjadi di lebih dari satu klep jantung, maka ada beberapa gejala yang bisa timbul antara lain:
- Bunyi detak jantung yang abnormal
- Dyspnea atau kesulitan bernapas ketika berbaring
- Rasa lemas
- Kaki yang bengkak
Nah, kondisi kebocoran klep jantung tidak hanya bisa terjadi pada orang yang sudah mengalami masalah jantung. Mayo Clinic menulis ada beberapa kelompok lainnya yang juga memiliki faktor risiko tinggi, di antaranya:
- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit klep jantung, baik itu kebocoran klep jantung maupun stenosis atau kekakuan klep jantung.
- Menggunakan obat-obatan jenis ergotamin untuk mengobati migrain, atau obat fenfluramin dexfenfluramin yang menekan nafsu makan.
- Sudah berusia lanjut, di mana karena faktor usia, elastisitas klep jantung melemah sehingga rentan menyebabkan kebocoran.[]