Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
JAKARTA – Mengunjungi orang sakit merupakan perbuatan mulia, dan terdapat keutamaan yang agung, serta pahala yang sangat besar, dan merupakan salah satu hak setiap Muslim terhadap Muslim lainnya.
Menjenguk orang sakit merupakan kewajiban setiap Muslim, terutama orang yang memiliki hubungan kekerabatan seperti tetangga, saudara yang senasab, sahabat dan lain sebagainya.
Menjenguk orang sakit termasuk amal shalih yang paling utama yang dapat mendekatkan kita kepada Allah Ta’ala, kepada ampunan, rahmat dan Surga-Nya.
Dikutip dari Muslim.or.id, Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya:
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).
Melansir Republika.co.id, Nabi Muhammad SAW juga telah bersabda, “Barangsiapa menjenguk orang sakit, dia tetap berada di khurfatul jannah hingga kembali.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah khurfatul jannah itu?”
Nabi Muhammad menjawab, “Kebun-kebun surga yang sedang berbuah.” (HR Muslim).
Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa menjenguk orang sakit maka berserulah seorang penyeru dari langit (Malaikat), “Bagus engkau, bagus perjalananmu, dan engkau telah mempersiapkan tempat tinggal di dalam surga (HR Tirmidzi).
“Salah satu ketuamaan orang yang mengunjungi orang sakit dia akan mendapatkan pahala yang besar. Apalagi saat menjenguk dia menyampaikan nasihat dan menghibur si sakit,” tulis Syekh Abdullah Ju’aitsan dalam kitabnya yang berjudul Meneladani Nabi dalam Sehari terbitan Pustaka Arafah (2018).
Disunnahkan pula mendoakan orang yang sakit dengan doa ini:
“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Alloh.” (HR. al-Bukhari).
Atau doa ini:
“Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu.” (HR. at-Tirmidzi, dan Abu Daud). []