Khusus Keluarga PMI Yang Menjadi Korban Gempa, Akan Dapat Bantuan, Tapi
JAKARTA – Gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu menewaskan 131 orang. Selain itu bencana ini juga mengakibatkan 1477 masyarakat terluka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit, 156.003 masyarakat harus mengungsi, 42.239 rumah rusak dan 458 gedung sekolah hancur.
RMOL memberitakan, Sejumlah bantuan pun mengalir ke seluruh korban gempa dari dalam dan luar negeri. Hari ini pemerintah Taiwan mengumumkan akan menyerahkan bantuan sebanyak 250.000 dolar Amerika. Tak hanya pemerintah, pihak swasta juga turut tangan meringankan beban warga Lombok.
Salah satu di antaranya adalah PT Forward Global yang bergerak di bidang perekrutan pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Taiwan. General Manager PT Forward Global, Anthony mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan kepada PMI asal Lombok yang bekerja di Taiwan lewat perusahaan tersebut.
“Kami hadir dan akan memberikan bantuan sosial untuk para pekerja dan anggota keluarga TKI Taiwan yang terkena dampak bencana alam yang terjadi di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat,” ujar Anthony di Jakarta, Rabu (08/08/2018) kepada RMOL.
Kata Anthony, saat ini terdapat 400 PMI asal Lombok yang bekerja di Taiwan lewat perusahaan mereka. Dalam waktu dekat pihaknya akan menghubungi seluruh keluarga PMI yang ada di wilayah tersebut.
“Dan secepatnya kami akan menghubungi mereka untuk meringankan beban hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Baiq Laili, seorang perempuan Sasak yang kini tinggal dan menjadi seorang Dosen di Jawa Timur menyatakan, pemberian bantuan tersebut bagus dan mulia sekali.
“Saya kagum, dan salut, sebagai warga Sasak, saya ikut berterimakasih. “ ungkap Laili kepada ApakabarOnline.com.
Lebih lanjut Laili menyatakan, seyogyanya pemberian bantuan tersebut harus memikirkan dampak jangka panjangnya. Sebab, yang menjadi korban bukan hanya keluarga pekerja migran saja.
“Korban, itu ada banyak, yang terluka hampir 1.500 orang, yang meninggal 131 orang, yang mengungsi 156 ribu orang, sedankan yang menjadi TKI Taiwan yang akan diberi bantuan hanya 400 orang. Untuk mewujudkan niat mulia tersebut, harus mengantisipasi bagaimana supaya tidak menimbulkan kecemburuan sosial di lokasi bencana” jelasnya.
Tak hanya Taiwan, Negara penempatan PMI, Korea Selatan, dikabarkan juga mengirim bantuan. Kookmin Bank, salah satu bank terbesar di Korea Selatan (Korsel), dilaporkan telah menyerahkan bantuan untuk korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bantuan itu diserahkan kepada Palang Merah Korsel, untuk nantinya diserahkan kepada Palang Merah Indonesia.
President & CEO Kookmin Bank, Hur Yin, saat memberikan bantuan simbolis kepada Wakil Presiden Palang Merah Korsel, Kim Yoon Heeuga dan disaksikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Korsel, Umar Hadi menyampaikan keprihatinan atas bencana tersebut.
“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam seraya berharap bahwa dampak yang ditimbulkan bencana ini dapat ditekan seminimum mungkin”, ungkap Hur sembari menyampaikan bantuan sebesar 30 juta won atau setara dengan Rp. 385 juta ke Palang Merah Korsel.
Keprihatinan juga disampaikan oleh Yoon Heeuga. “Saya sangat sedih dengan terjadinya bencana ini, terutama dengan jatuhnya korban jiwa,” ungkapnya, seperti dikutuip dari siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Korsel yang diterima SIndonews pada Selasa (07/08/2018).
Lombok sendiri bagi masyarakat Korsel merupakan salah satu destinasi wisata utama di Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Pekerja Migran Indonesia asal Lombok di Korsel yang berjumlah sekitar 700 orang selama ini pun aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Disamping kedua negara tersebut, China juga menjadi negara yang peduli dan mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai 14 Milyar. Menurut Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, gempa Lombok yang terjadi beberapa waktu lalu adalah bencana besar yang menyebabkan kerugian serius dan menelan banyak korban.
“Pemerintah China menaruh perhatian besar pada masyarakat Indonesia yang menjadi korban bencana tersebut,” ujar Dubes Xiao Qian saat menyampaikan sambutannya di Markas Pusat PMI Jakarta pada Rabu (08/08/2018) sebagaimana diberitakan Harian Merdeka.
“Sebelumnya Presiden China Xi Jinping telah menyampaikan rasa belasungkawanya kepada Presiden RI Joko Widodo. Begitu pula dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang sudah menyampaikan pesan serupa ke Menlu Retno,” tambahnya.
Bantuan yang disampaikan oleh Dubes Xiao Qian ini merupakan sumbangan dari Palang Merah China kepada PMI. Bantuan dana yang diberikan senilai USD 100 ribu atau setara dengan Rp 1,4 miliar.
“Bantuan dana ini diberikan oleh Palang Merah China kepada PMI. Tak hanya itu kami dari Kedubes China juga memberikan bantuan lain berupa bahan-bahan yang diperlukan oleh warga di lokasi penampungan,” jelas Dubes Xiao Qian.
“Bantuan barang-barang itu berupa 2.000 lembar kain terpal, 2.000 matras, dan 5.000 kain selimut untuk PMI. Di samping itu kami juga menyumbang kebutuhan lain seperti obat-obatan dan peralatan bayi,” tambahnya.
Pada kesempatan itu pula, Dubes Xiao Qian menyampaikan rasa terima kasih karena pemerintah Indonesia telah membantu proses evakuasi warganya yang berkunjung ke Lombok saat kejadian.
“Ada sekitar 40 warga China yang terjebak saat gempa Lombok terjadi. Dengan upaya bersama, seluruh WN China selaku turis di sana telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” ujar Dubes Xiao Qian.
“Pemerintah China akan selalu bersedia membantu Indonesia dalam upaya rekonstruksi daerah bencana. Kami percaya di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi termasuk PMI dan rakyat setempat semua masalah dapat teratasi,” tambahnya.
Bantuan untuk korban gempa Lombok ini diterima secara simbolis oleh Wakil Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita. [Asa]