Komoditi Unggul yang Potensial, Kopi Alastuwo Poncol Magetan
MAGETAN – Ada potensi pertanian yang menggiurkan di Kelurahan Alastuwo, Kecamatan Poncol. Warga mulai membidik komoditas kopi jenis robusta dan exelsa. Jenis yang terakhir itu warga biasa menyebut dengan kopi nangka.
Hamparan perkebunan kopi di kawasan gunung Tambal itu saat ini mencapai 5,5 hektare.
Dengan luas 5,5 hektare, setiap musim panen bisa menghasilkan 8,5 ton kopi glondong kering. Angka itu hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal saja. Itu kenapa kelompok tani setempat terus menambah luasan perkebunan kopi.
‘’Sebab tanaman kopi itu secara ekonomi lebih menjanjikan dari pada tanaman yang lain,’’ jelas Sukmono Ketua Kelompok Tani Gunung Tambal sekaligus Ketua Manggala Tani Magetan.
Untuk menambah nilai ekonomi, sebagian petani tidak menjual kopi glondongan kering. Tapi memilih dengan mengolah lagi menjadi kopi siap saji. Nah kopi yang sudah di-packing rapi ini yang mudah dipasarkan.
‘’Itu yang sekarang kami kembangkan dengan petani yang lain,’’ tegasnya.
Diharapakan pangsa pasar kopi gunung Tambal tidak hanya dinikmati penggemar kopi lokal. Tapi bisa menembus pangsa pasar luar daerah. Khususnya di kota-kota besar. Seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. ‘’Mudah-mudahan nanti bisa ke luar pulau juga,’’ urainya.
Kawasan gunung Tumbal cocok untuk tanaman kopi. Perkebunan yang berada di perbatasan Kelurahan Alastuwo dengan Desa Plangrongan itu merupakan perbukitan dengan hawa sejuk.
‘’Begitu juga tanahnya juga sangat mendukung untuk tanaman kopi,’’ tegasnya.
Bupati Magetan Suprawoto akhir pekan lalu juga menyempatkan berkunjung ke perkebunan kopi tersebut. Dia sempat menikmati kopi lokal itu. ‘’Sangat cocok dengan suasana sejuk di sini,’’ terang Suprawoto.
Harapannya, Gunung Tambal bisa lebih berkembang dan dapat menarik wisatawan di masa mendatang. Sehingga setiap wilayah di Kec. Poncol akan memiliki spot wisata yang unik dan saling menunjang satu sama lain.
“Produk yang kopi luar biasa dari Gunung Tambal. Produk asli Gapoktan Karya Tani ini sejak zaman Belanda sudah ditanam warga setempat. Tentu tidak perlu diragukan lagi. Jadi, silahkan datang ke Alastuwo dan coba produk kopi asli Gunung Tambal,” ujar Bupati.[]