Kontroversi MBG Tetap Berjalan Meskipun Sekolah Libur, Setuju ?
2 min read
JAKARTA – Masih berjalannya program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah-sekolah meskipun para siswa memasuki waktu liburan sekolah menimbulkan pro kontra. Bahkan, muncul tudingan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) ingin menghabiskan anggaran di tahun 2025.
Namun, anggapan ini ditepis oleh Wakil Kepala BGN bidang Komunikasi Publik dan Investigasi Nanik Sudaryati Deyang.
“Justru sebaliknya, kami menghemat anggaran luar biasa di tahun 2025,” ungkap Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang, dalam keterangannya, Selasa (23/12).
“Bayangkan, anggaran MBG tahun 2025 itu Rp71 triliun, targetnya untuk 6 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah dan 3B (bumil, busui, dan balita). Namun, ternyata kami bisa memberi manfaat kepada 50 juta anak Indonesia dan kelompok 3B,” sambungnya.
Pemberian MBG pada masa liburan sekolah terutama ditujukan kepada kelompok penerima manfaat dari kalangan ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan balita. Dalam klasifikasi kelompok penerima MBG, mereka biasa disebut sebagai kelompok 3B.
“Yang tidak libur, atau tetap diberikan MBG, itu adalah untuk 3B. Siapa yang mengantar? Ya seperti biasa, para petugas yang selama ini sudah berjalan,” kata Nanik.
Menurut Nanik, ini sesuai dengan pesan dari Presiden Prabowo bahwa tidak boleh ada satu anak Indonesia yang tidak mendapatkan MBG.
Tidak wajib mengambil MBG
Dapur MBG nantinya akan menawarkan sekolah-sekolah penerima manfaat. Jika mau menerima MBG, maka akan dipersilahkan melakukan pengajuan. Hidangan MBG dalam bentuk makanan kering akan diantarkan oleh dapur MBG sesuai dengan permintaan sekolah.
Nanik menambahkan anak-anak nantinya tidak dipaksa untuk mengambil MBG di sekolah selama musim liburan.
“Jadi anak-anak tidak dipaksa untuk datang ke sekolah. Silakan saja kalau makanan MBG itu diambil ibunya, ayahnya, atau saudaranya,” ucapnya.
“Kalau misalnya sekolah tidak mau menerima, wali murid juga tidak mau, maka juga tidak apa-apa, dan tidak dipaksa. Jadi tidak ada yang memaksa anak-anak libur ke sekolah untuk mengambil MBG. Mohon jangan diplintir,” sambungnya.
Sedangkan tentang berita mengenai pemberian BGN untuk orang-orang lanjut usia dan para difabel, menurut Nanik, yang akan memberikan makan gratis adalah Kementerian Sosial.
“Program itu masih wacana Kemensos, jadi bukan progam BGN ya,” kata Nanik menutup penjelasannya. []
