December 13, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Lakukan Monopoli, Facebook Mau Dibubarkan

2 min read

Picture taken on May 12, 2012 in Paris shows an illustration made with figurines set up in front of Facebook's homepage. Facebook, already assured of becoming one of the most valuable US firms when it goes public later this month, now must convince investors in the next two weeks that it is worth all the hype. Top executives at the world's leading social network have kicked off their all-important road show on Wall Street -- an intense marketing drive ahead of the company's expected trading launch on the tech-heavy Nasdaq on May 18. AFP PHOTO/JOEL SAGET (Photo by Joël SAGET / AFP) (Photo credit should read JOEL SAGET/AFP/Getty Images)

JAKARTA – Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat (AS) meminta agar Facebook ‘dibubarkan’. Mereka meminta pengadilan federal untuk memaksa perusahaan Mark Zuckerberg itu untuk menjual anak perusahaannya seperti Instagram dan WhatsApp sebagai bisnis independen.

Dilansir dari NBC News, gugatan tersebut meminta pengadilan untuk memerintahkan “divestasi aset, divestasi atau rekonstruksi bisnis (termasuk, namun tidak terbatas pada, Instagram dan/ atau WhatsApp)” serta kemungkinan bantuan lain yang mungkin ingin ditambahkan oleh pengadilan.

“Facebook telah mempertahankan posisi monopolinya dengan membeli perusahaan yang menghadirkan ancaman persaingan dan dengan memberlakukan kebijakan membatasi yang tidak dapat dibenarkan, menghalangi saingan aktual atau potensial yang tidak atau tidak dapat diperoleh Facebook,” kata komisi tersebut dalam gugatan yang diajukan di pengadilan federal di Washington, D.C, Rabu (09/12/2020).

Gugatan itu tidak secara eksplisit menyerukan agar Facebook dibubarkan melainkan meminta pengadilan federal untuk menghentikan perilaku anti-persaingan Facebook secara umum. Termasuk mengambil tindakan lain yang dianggap sesuai oleh pengadilan.

Facebook mengatakan sedang meninjau dua tuntutan hukum tersebut dan menunjukkan bahwa FTC menyetujui akuisisi Instagram dan WhatsApp pada saat itu. Sementara saat ini saham Facebook juga turun 4%.

Pengumuman tersebut merupakan langkah besar yang telah dibuat selama bertahun-tahun, dengan Facebook dan beberapa perusahaan teknologi besar AS lainnya telah tumbuh dengan cepat dalam 10 tahun terakhir dengan sedikit pengawasan pemerintah.

Namun kurangnya pengawasan telah berubah baru-baru ini, dengan serangkaian tuntutan hukum kini telah mengancam dominasi perusahaan teknologi besar AS yang telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Bahkan Facebook seringkali dikecam oleh tokoh-tokoh politik AS seperti sang Presiden terpilih Joe Biden. []

Advertisement
Advertisement