December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Lebih dari 3.500 Warga Blitar Memilih Hijrah ke Luar

2 min read

BLITAR – Sepanjang tahun lalu, tak sedikit warga Bumi Bung Karno yang pindah domisili ke luar kota. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil (disdukcapil) mengamati, perpindahan penduduk paling banyak disebabkan faktor pendidikan.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Blitar, Pendik Dwi Prasetyo menyayakan, perpindahan domisili menjadi hal lumrah. Termasuk di Kota Blitar. Setiap bulan, rata-rata 100 orang datang dan 70 orang pindah ke luar kota. Jumlah itu bisa bertambah ataupun berkurang tiap bulannya.

“Per bulan ada ratusan yang mengurus data mutasi. Itu paling banyak karena faktor pendidikan,” ujarnya, Kamis  (01/06/2023) kemarin.

Tahun lalu, sebanyak 7.608 orang tercatat pindah dan datang. Rinciannya, 4.034 orang datang ke Kota Blitar, sedangkan 3.574 di antaranya mutasi ke luar kota. Dibandingkan alasan keluarga ataupun pekerjaan, menurut Pendik, dalih faktor pendidikan paling dominan.

Pihaknya menganalisis, tren kenaikan grafik pindah penduduk mulai terjadi pada April dan Mei setiap tahunnya. Begitu juga dengan penduduk yang datang. Rentang waktu dua bulan itu notabene bertepatan dengan tahapan penerimaan peserta didik baru (PPDB).

“Setahu saya dari dinas terkait (pendidikan), siswa yang datang ke kota baru bisa ikut PPDB zonasi sejak setahun pascamutasi,” tuturnya.

Adapun mayoritas penduduk pindah ke Kabupaten Blitar, Kediri, Malang, Tulungagung, dan sekitarnya. Penduduk yang datang juga beragam. Beberapa di antaranya dari Kalimantan dan lintas provinsi lainnya. “Apalagi, Blitar terdapat Yonif 511. Biasanya, personel dari luar kota yang datang juga mengurus ke kami karena mutasi kerja,” imbuh pria berkacamata itu.

Untuk mutasi penduduk dalam kota, kata dia, jumlahnya lebih kecil. Yakni, sekira 50 pengurusan. “Lagi-lagi banyak karena pendidikan. Tapi tiap bulan tidak selalu segitu,” imbuhnya.

Kepala Bidang (Kabid) SMA Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Blitar, Abusani Abizalfa tak menampik kondisi itu. Kendati tiap jalur PPDB SMA/SMK urung dibuka, dia mensinyalir terdapat siswa dari luar kota atau Kabupaten Blitar.

“Kami juga amati kapan pindahya. Kalau belum genap setahun, otomatis tidak bisa mengikuti zonasi,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, tahapan PPDB jenjang SMA/SMK dimulai bulan ini. Terdapat lima jalur pendaftaran. Terdiri dari afirmasi, pindah tugas, prestasi hasil lomba, prestasi nilai akademik, dan zonasi.  []

Advertisement
Advertisement