Lepas PMI : “Hati-Hati Dalam Pergaulan, Tidak Boleh Lengah”
JAKARTA – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas 11 Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor perawat program Government to Government (G to G) ke Jerman. Pelepasan dilakukan di lounge PMI Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Kamis (6/6/2024).
Sebanyak 11 Pekerja Migran Indonesia sektor kesehatan yang akan ditempatkan di rumah sakit di Frankfurt, Jerman. Pekerja Migran tersebut berasal dari Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang diwakili Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah Irjen Pol. I Ketut Suardana dalam sambutannya memberikan selamat kepada 11 pekerja migran.
“Selamat untuk Anda semua dengan seleksi yang begitu ketat ini akhirnya bisa lulus. Ini sebuah berkah, pelepasan kali ini yang terbanyak. Harapan kami sektor G to G harus diperbanyak,” ujarnya.
I Ketut mengatakan, Pekerja Migran Indonesia sangat dikenal dengan keramahtamahan yang sangat luar biasa.
“Tinggal semua menikmati bekerja di sana, jaga kekompakan. Ada senior juga di sana, sehingga bisa belajar. Pesan saya hati-hati dalam pergaulan dan tidak boleh lengah,” pungkasnya.
Dalam penggunaan media sosial, Ketut juga berpesan kepada para Pekerja Migran untuk bijak menggunakannya.
“Sekarang tidak susah untuk komunikasi bisa Voice Call dengan keluarga kalau kangen. Saling mengingatkan satu sama lain selalu berpikir positif, kita lebih dewasa dan bijaksana. Jika ada telepon yang tidak dikenal jangan diangkat, kalau ada SMS atau WA harus hati-hati. Jangan pernah percaya kalau ada yang di luar nalar,” pesannya.
Ketut mengingatkan, para Pekerja Migran juga harus mengerti dan memahami literasi keuangan. Literasi keungan sangat penting dan ini perlu di perhatikan jangan sampai salah mengelolanya, karena biaya di Jerman sangat mahal.
Dirktur Poltekkes Kemenkes Jakarta 1, Pramita Iriana mengaku bangga dengan para pahlawan devisa yang akan bekerja ke Jerman.
“BP2MI bisa dibilang orangtua sekaligus sahabat, karena sudah banyak mahasiswa kami bisa dibantu untuk bekerja di luar negeri. Saya ingin jaga integritas diri sebisa mungkin dan jaga nama baik kalian. Harus lakukan yang terbaik. Jaga nama baik bersama, harus menjadi perawat profesional. Upayakan setiap hari ada capaian dengan target yang baik,” paparnya.
Pramita meminta kepada Pekerja Migran yang akan berangkat, proses yang panjang ini jangan pernah disia siakan dan harus dipergunakan dengan baik. []