Makna Kemerdekaan di Kalangan PMI Korban Deportan
2 min readNUNUKAN – Meski baru dideportasi dari Malaysia, Selasa (15/8) lalu, ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) tetap semangat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia (RI) di tempat penampungannya, Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kamis (17/8).
Salah seorang deportan yang ditemui media, Jamal mengaku sangat senang dengan adanya perayaan HUT kemerdekaan RI yang dilaksanakan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Nunukan.
“Turut gembira saja karena bisa merayakan hari kemerdekaan, karena waktu di Malaysia tidak pernah rayakan HUT kemerdekaan,” kata Jamal kepada Radar Nunukan kemarin.
Jamal yang dideportasi dari Tawau, Malaysia mengaku tidak pernah mengikuti upacara HUT kemerdekaan selama bekerja di Malaysia. Ia mengaku, upacara tersebut mengembalikan jiwa nasionalismenya bersama ratusan deportan lainnya.
Menurutnya, dengan merayakan HUT kemerdekaan bersama deportan lainnya dapat menambah semangat kebersamaan. Karena sebagai PMI, belum tentu dapat merayakan di kemudian hari jika kembali bekerja di Malaysia.
“Beruntung kami dipulangkan ke Indonesia, jika masih di Malaysia pasti tidak bisa ikut upacara kemerdekaan,” ujarnya.
Pria asal Sulawesi Selatan ini yang baru saja dideportasi, masih ingin kembali ke Tawau, Malaysia. Karena istri dan anaknya masih ada di Malaysia. Ia pun akan kembali menjemput keluarganya dan akan pulang ke tanah air.
“Tak ingin lagi tinggal di Malaysia, tiap malam ada pemeriksaan polisi Malaysia, lebih baik kembali ke kampung cari kerja lain dulu,” tuturnya.
Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Penempatan TKI BP3TKI Nunukan, Arif mengatakan, upacara HUT ke-72 RI dilaksanakan bersama para deportan dan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang segera diberangkatkan ke Malaysia dalam waktu dekat ini.
“Para deportan dan calon TKI semua diikutkan dalam upacara di area Rusunawa,” kata Arif.
Menurutnya, untuk memberikan kesenangan kepada para calon PMI dan korban deportasi maka dilakukan upacara bersama. Sekaligus melaksanakan berbagai perlombaan sebagai bentuk kemeriahaan HUT RI. Ia menjelaskan, upacara diikuti sekira 250 orang. Korban deportasi mencapai angka sekira 200 orang dan selebihnya merupakan calon PMI yang akan bekerja di Sabah, Malaysia.
“Banyak perlombaan yang dilaksanakan seperti lomba makan kerupuk, lari karung dan banyak lagi. Para deportan sangat gembira mengikuti acara tersebut,” jelasnya. [Asa/nal/eza]