December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Melalui Program Peri, Bupati Indramayu Dorong Purna Migran di Daerahnya Agar Kian Mandiri

3 min read

JAKARTA – Salah satu program unggulan perempuan berdikari (Peri) terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indramayu, khususnya bagi purna pekerja migran di Kabupaten Indramayu.

Sejak dicanangkan Bupati Indramayu Hj Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA dua tahun lalu, program Peri ini memberikan skill kepada purna pekerja migran untuk mengembangkan usahanya dan memiliki kemandirian untuk selanjutnya menjadi wirausahawan.

Purna pekerja migrant atau yang dulu disebut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu, tidak hanya diberikan pelatihan untuk memiliki keterampilan, namun juga terus diberikan pendampingan dan pemantauan agar program yang dilaksanakan terus berkelanjutan.

Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA menjelaskan, program Peri yang telah dijalankan selama ini mampu untuk menciptakan purna pekerja migran menjadi wirausahawan baru.

Dengan peningkatan kemampuan diri, lanjut Bupati Nina, purna pekerja migran akan mengenal dunia usaha dan bisnis karena telah diberikan pelatihan keterampilan, literasi keuangan, dan juga manajemen modern lainnya.

“Ini harapan kita bersama, mereka yang telah kembali ke Indramayu kemudian bisa berusaha secara mandiri dan berkembang dengan pelatihan dan pendampingan yang kita lakukan. Program Peri ini bermuara pada peningkatan dan kemandirian ekonomi masyarakat Indramayu,” terangnya.

Berdasarkan catatan Disnaker Kabupaten Indramayu, sebanyak 1.330 orang yang merupakan purna pekerja migran telah diberikan pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan.

Pada tahun 2021, purna pekerja migran yang telah mengikuti pelatihan Peri sebanyak 240 orang yang berasal dari 12 desa. Kemudian, pada tahun 2022 lalu jumlahnya naik menjadi 740 orang dari 37 desa.

Sedangkan sebanyak 350 orang kegiatannya berada di dinas lain seperti Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla), Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perisdustrian (Diskopdagin), serta perangkat daerah lainnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Erpin Marpinda menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan tahun 2021, jumlah purna Pekerja Migran Indonesia (PMI)  di Kabupaten Indramayu berjumlah 70.120 orang.

Dari jumlah tersebut, Disnaker Kabupaten Indramayu menargetkan sebanyak 6.000 orang purna pekerja migran untuk menjadi peserta pelatihan selama rentang waktu 5 tahun sampai tahun 2026.

“Pada tahun 2023 ini rencananya kami akan melatih 1.260 orang purna pekerja migran dengan sumber pendanaan dari APBD,” ungkapnya.

Dari kegiatan yang sudah berjalan, lanjut Erpin, peserta Peri mendapatkan pelatihan untuk pembuatan kue kering, olahan minuman, olahan mangga, olahan ikan, olahan rumput laut, olahan siwang, olahan keripik bayam, olahan kopi, pembuatan sandal, menjahit dan kerajinan tangan lainnya.

Bahkan, dimungkinkan jenis pelatihan akan terus berubah sesuai dengan minat dari para peserta Peri.

“Selain itu, untuk meningkatkan kemampuannya para peserta Peri, juga diberikan materi kewirausahaan, pemasaran produk, pengemasan, administrasi keuangan, pendampingan, dan kami juga memfasilitasi proses izin usaha dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan,” beber Erpin.

Terpisah, salah satu penerima manfaat program Peri, Mutia, warga asal Desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyuat mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Bupati Indramayu Nina Agustina karena telah memberikan pelatihan Peri.

Saat pelatihan, dirinya bersama yang lain mendapatkan materi pembuatan kue kering dan kemudian saat ini telah membentuk kelompok sebagai upaya untuk mengembangkan usahanya.

“Alhamdulillah saya sudah kembali ke desa saya setelah merantau, dan sekarang bersama ibu-ibu lainnya membentuk kelompok usaha teh daun jinten semoga makin maju. Terima kasih Ibu Bupati Nina atas program yang telah diberikan,” kata Mutia yang juga aktif di Migran Care. []

Sumber Jawa Pos Group

Advertisement
Advertisement