Menebar Jala Bisnis Boneka Custom

Boneka telah dikenal masyarakat sebagai benda yang awalnya identik menjadi bagian dari anak-anak. Boneka pada awalnya berkonotasi pada mainan anak-anak. Pada perkembangannya, benda yang satu ini memiliki tempat tersendiri bukan saja dikalangan anak-anak. Banyak kalangan dewasa menyukai boneka baik sebagai hiasan, maupun sebagai barang mainan layaknya anak kecil memainkannya.

Beraneka ragam model dan bahan baku yang diaplikasikan menyemarakkan perkembangan dunia industri boneka. Mulai dari yang universal diproduksi secara masal, hingga yang spesial custom diproduksi terbatas. Masing-masing punya tempat di hati konsumen. Hanya saja, untuk yang custom, tidak lazim diproduksi oleh industri besar. Hal inilah kemudian menjadi peluang bagus bagi para pelaku industri kecil untuk mengembangkannya.

Sebagaimana yang dilakukan oleh pasangan Bayu Setyo Aji dan Yeni Astuti, sejak lebih dari setahun terakhir ini telah sukses mendulang rupiah dari usaha boneka custom tersebut. Dan ternyata, untuk ukuran usaha rumahan yang memanfaatkan pasar online, keuntungannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Di dua triwulan terakhir ini, data pada catatan pembukuan usaha mereka menunjukkan angka rata-rata Rp. 4,5 juta menjadi keuntungan bersih yang didapat setiap bulannya.

Sebelum menjalankan usaha ini, awalnya Bayu pernah beberapa kali berganti jenis wirausaha lantaran tidak sesuai dengan yang diinginkan perkembangannya. Mulai dari menjadi sales makanan kecil hingga berjualan pakaian. Kegagalan yang pernah mereka alami, membuat mereka tidak berhenti kemudian menyerah pada keadaan begitu saja. Kegagalan tersebut justru membuka mata dan instingbisnis mereka untuk menggeluti usaha boneka custom ini.

Berawal dari modal usaha sebesar Rp. 3 juta pada Februari 2015 yang seluruhnya mereka belanjakan boneka, saat ini omset usahanya telah mencapai Rp. 15-an juta rupiah. Bagaimana caranya ? Serta seperti apa kongkretnya produk yang mereka jual ?

Saat Apakabar+berkunjung ke kediaman sekaligus rumah usaha mereka, didapati pemandangan tumpukan ribuan boneka berbagai ukuran. Boneka-boneka tersebut mereka dapatkan dari membeli pada pengrajin boneka rumahan di daerah lain. Kemudian, ditangan Bayu dan Yeni, boneka-boneka tersebut mereka modifikasi menjadi custom dengan membubuhkan label tulisan dan nama pemesan atau foto pemesan.

Boneka-boneka seperti ini, lazimnya diburu pemesan untuk kepentingan sebagai barang persembahan yang mengandung nilai kenangan. Semisal untuk hadiah ulang tahun hingga kado untuk orang spesial.Dalam menjalankannya, mereka berdua membagi peran utama masing-masing. Bayu di Ponorogo bertanggung jawab pada pengadaan serta pengerjaan modifikasi boneka sampai dengan pengiriman ke tangan konsumen, sedangkan Yeni yang sampai saat ini masih aktif bekerja menjadi PMI di Hong Kong memainkan peran utama sebagai penjemput bola menjaring konsumen melalui media sosial. Mereka tidak punya gerai toko riil, akan tetapi setiap bulannya ratusan boneka custom beraneka jenis dan ukuran mereka perjualbelikan.

Ongkos operasional yang mereka keluarkan untuk menjalankan usaha inipun sebenarnya tidaklah terlalu besar. Menurut penuturan Bayu, pos pengeluaran biaya operasional setiap bulannya biasanya untuk membayar abonemen internet sebesar Rp. 200 ribu, membayar pulsa telpon sebesar Rp. 100 ribu, serta biaya transportasi sebesar Rp. 500 ribu. Dari omset sebesar Rp. 15an juta rupiah tersebut, 30%nya atau Rp. 4,5 juta rupiah merupakan keuntungan bersih yang mereka dapatkan.

Anda tertarik ingin mendalami usaha seperti yang dijalankan oleh Bayu dan Yeni, atau barangkali anda ingin menjadi calon konsumennya ? Dengan senang hati mereka berdua bersedia berbagi kisah suksesnya. Datang saja langsung ke rumah usaha mereka “Ponorogo Princes Boneka” di Jalan Delima Rt 02 Rw 04 Dusun Kalipucang Desa Kedung Banteng Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. [Asa]