November 21, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mengapa Surga Disebut Dibawh Telapak kaki Ibu ?

4 min read

JAKARTA – Ibu adalah orang pertama yang paling berjasa dalam kehidupan kita. Dimulai dari ia mengandung selama sembilan bulan, melahirkan, merawat serta membesarkan dan mendampingi anaknya hingga tumbuh dewasa.

Maka tak mengherankan jika semua agama mengingatkan agar semua anak menjunjung tinggi, sayang dan menghormati seorang ibu, termasuk Islam, karena sosoknya dianggap sangat penting. Di Indonesia sendiri Hari Ibu dirayakan sebagai salah satu hari besar.

Berdasarkan sejarah, penentuan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu bahkan diresmikan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1958 pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928, seperti dikutip dari Go Muslim.

Agama Islam menempatkan ibu pada posisi yang paling mulia. Bahkan anak diwajibkan hormat kepada kedua orang tuanya, terutama ibu yang telah mengandungnya dengan susah payah selama sembilan bulan. Hal ini tertulis dalam Al-Qur’an Surah Luqman ayat 14.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah  dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya  kepada-Ku lah kamu kembali”.

Berikut adalah 5 hadis yang menjelaskan tentang betapa pentingnya kita harus hormat dan berbakti kepada ibu, seperti dilansir dari id.theAsianparent.com.

 

  1. Pentingnya Berbakti kepada Ibu, Disebut Tiga Kali

Dalam hadis riwayat Abu Hurairah Radiyallahu’annhu, Rasulullah menyuruh kita untuk berbuat baik tiga kali lebih besar kepada ibu dibanding bapak.

“Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakan aku harus berbakti pertama kali?’. Nabi SAW menjawab, ‘Ibumu’. Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’, Nabi SAW menjawab ‘Ibumu’.

Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ beliau menjawab ‘Ibumu’. Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab ‘Kemudian ayahmu’” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

  1. Rida Allah Terdapat pada Rida Ibu

“Rida Allah terdapat dalam ridanya kedua orangtua (ibu bapak) dan murka Allah terdapat dalam murkanya kedua orangtua,” (HR At-Tirmidzi).

Dari hadis tersebut, memberikan gambaran bahwa begitu pentingnya posisi kedua orang tua kita di dalam kehidupan ini. Jadi, bila kita ingin menjadi seseorang yang sukses di kemudian hari, berbaktilah kepada orang tua dan mintalah doa restunya terlebih dahulu, dalam menjalankan segala aktivitas yang sangat penting, sehingga insya Allah Allah, Allah akan memudahkan dalam segala urusan kita.

 

  1. Hadis Tentang Diharamkan Durhaka kepada Ibu

Rasulullah pernah berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari seseorang bernama Uwais al Qarni. Uwais al Qarni adalah seorang yang sangat memuliakan ibunya.

Ibunya sudah tua dan lumpuh. Uwais dengan setia merawat dan memenuhi segala permintaan ibunya.

Suatu hari ibunya ingin mengerjakan haji, namun sayangnya keluarga Uwais adalah keluarga miskin yang tak memiliki banyak harta sehingga tak bisa membeli kendaraan untuk pergi berangkat haji.

Uwais kemudian membeli anak lembu dan menggendongnya setiap hari bolak balik menuruni bukit. Orang-orang menertawakan perbuatannya.

Setelah beberapa bulan berlalu, Uwais menjadi seorang yang kuat dan ototnya besar. Ternyata ia menggendong lembu sebagai latihan untuk menggendong ibunya.

Uwais pun menggendong ibunya berjalan kaki ke Mekkah. Saat menjalani ibadah haji, Uwais berdoa kepada Allah untuk mengampuni semua dosa ibunya. Allah pun mengabulkan keinginannya.

Dalam ceritanya mengenai Uwais kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka kepada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci padamu banyak bicara dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta,” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

  1. Kewajiban Berbuat Baik kepada Ibu

“Sesungguhnya Allah berwasiat 3x kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian. Sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat,” (HR. Ibnu Majah).

Betapa tingginya kedudukan seorang ibu sehingga kita diwajibkan berbuat baik kepada ibu dalam tiga kali wasiat dari Allah.

 

  1. Surga di Telapak Kaki Ibu

Beberapa hadis pun mengingatkan kita untuk selalu hormat dan berbakti kepada ibu. Jika diibaratkan, surga berada di telapak kaki ibu.

“Bahwasanya ia (Mu’awiyah bin Jahimah) datang kepada Nabi SAW, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku ingin berperang dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’ Nabi SAW bersabda, “Apakah engkau memiliki ibu?’, ‘Iya’. ‘Menetaplah dengannya karena sungguh surga di bawah kedua kakinya.” (HR. Ibnu Majah, An-Nasa’i, Ahmad, Ath-Thabrani).

Menurut salah seorang pegawai KUA Kecamatan Puuwatu bagian penyuluh agama, Jaisman S.Pd, M.Pd, ibu sebagai posisi pertama disebabkan ibu menjadi tiang negara, ibu menjadi penentu kesuksesan keluarga dan anaknya, kunci semuanya ada pada seorang ibu.

Dalam agama dijelaskan, ketika Rasul ditanya kepada siapa kita harus berbakti, maka jawabannya itu berturut-turut 3× ibumu, ibumu, ibumu, dan yang terakhir bapakmu. Ini menandakan posisi ibu lebih tinggi dari yang lainnya.

Manakala ibunya memahami agama, posisi keluarga akan semakin mulia. Namun sebaliknya, manakala ibu tidak memahami agama, maka bukan sekedar agama yang runtuh tapi negara juga akan runtuh. Bila sang ibu memahami, mengetahui, berilmu maka tentu negara, agama atau rumah tangganya akan mulia. Itulah mengapa seorang ibu ditempatkan pada posisi paling atas atau paling mulia.

Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa kedudukan seorang ibu sangat mulia dalam Islam sehingga dikatakan surga berada di telapak kaki ibu. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply