December 17, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mengenal Digital Brain Rot, Kemerosotan Nalar Karena Konten Recehan di Media Sosial

3 min read

JAKARTA – Brain rot adalah menurunnya kemampuan berpikir karena terlalu sering melihat konten-konten receh di internet. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan kecemasan dan depresi, lho.

Bagi sebagian orang, browsing media sosial menjadi salah satu cara untuk menenangkan pikiran di tengah padatnya rutinitas. Sayangnya, terlalu sering menonton konten remeh di internet dapat menurunkan konsentrasi dan memberikan dampak negatif, terutama secara psikologis.

Brain rot menjadi istilah populer untuk menggambarkan kondisi ini. Karena tidak sedikit yang mengalaminya, istilah brain rot banyak digunakan sepanjang tahun 2024 dan terpilih sebagai Oxford Word of the Year.

 

Pengertian dan Tanda-Tanda Brain Rot

Menurut Oxford Word of the Year, brain rot merujuk pada berkurangnya kemampuan otak akibat keseringan menonton konten daring berkualitas rendah. Dampaknya, seseorang akan menjadi tidak bersemangat setiap selesai browsing di internet.

Istilah brain rot sebenarnya sudah tercatat jauh sebelum ditemukannya internet, yakni pada tahun 1854 dalam buku karya Henry David Thoreau. Thoreau mengkritik bahwa konten tidak berbobot cenderung lebih disukai dan ini merupakan tanda dari penurunan kondisi mental serta intelektual seseorang.

Ratusan tahun berlalu, nyatanya istilah brain rot masih relevan dengan kondisi saat ini. Seseorang yang sering menonton konten-konten receh bisa mengalami penurunan kemampuan otak karena terpapar begitu banyak informasi yang kurang berbobot. Lama-kelamaan, brain rot dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.

Siapa pun yang mengakses internet secara aktif bisa jadi mengalami brain rot, tidak terkecuali anak-anak dan remaja. Untuk mengenali apakah seseorang mengalami brain rot, berikut ini adalah tanda-tandanya:

 

– Lebih tertarik scrolling media sosial saat sedang bersama teman, keluarga, atau kolega

– Sulit untuk melepaskan diri dari gadget, bahkan saat bekerja

– Terlalu sering memeriksa notifikasi ponsel

– Terlalu banyak menerima informasi yang kurang penting

– Susah tidur (insomnia)

– Mengalami mata lelah atau sakit kepala setiap selesai memainkan gadget

 

Cara Mencegah Brain Rot

Banyak cara untuk mencegah kondisi yang menjadi Oxford Word of the Year ini, di antaranya:

 

  1. Terapkan screen time

Screen time yang disarankan untuk mencegah brain rot adalah tidak lebih dari 2 jam per hari untuk orang dewasa, di luar jam kerja. Sementara untuk anak berusia di atas 2 tahun ialah 1–2 jam, dan untuk anak berusia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak diperkenalkan dengan gadget sama sekali, ya.

 

  1. Hindari penggunaan gadget sebelum tidur

Menggunakan gadget menjelang waktu tidur bisa membuatmu jadi susah tidur. Akhirnya, kamu malah makin dalam scrolling media sosial dan menikmati konten-konten receh yang bisa menyebabkan brain rot. Jadi, sebisa mungkin singkirkan gadget 1 jam sebelum tidur, ya.

 

  1. Hindari berlangganan banyak aplikasi

Perlu diingat, makin banyak aplikasi yang terpasang di gadget, makin besar pula keinginan untuk memainkannya. Hal ini tentunya akan menambah screen time dan memperbesar kemungkinan terpapar konten-konten tidak berbobot. Oleh karena itu, pasanglah aplikasi seperlunya saja, tidak perlu semua media sosial kamu miliki, ya.

 

  1. Perbanyak aktivitas fisik

Untuk mencegah brain rot, manfaatkan waktu luang sebaik-baiknya dengan memperbanyak aktivitas fisik, misalnya berolahraga, memasak, bercocok tanam, atau menyulam di kala senggang. Saat dirimu menemukan kebahagiaan di dunia nyata, akan makin kecil kemungkinan untuk tenggelam dalam dunia maya.

 

  1. Isi waktu luang dengan bersosialisasi

Cara melepas stres tidak harus selalu dengan menggunakan internet, lho. Cobalah untuk menemui teman atau keluarga dan habiskan waktu mengobrol, shopping, jalan-jalan, atau curhat dengan mereka. Selain mengurangi stres, cara ini tentunya dapat mempererat hubunganmu dengan orang-orang tersayang.

Internet tidak selamanya buruk, kok. Bahkan, tidak bisa dimungkiri bahwa pekerjaan sehari-hari sangat bergantung pada internet. Namun, pastikan kamu memiliki kontrol diri yang tinggi agar tidak terus-terusan menonton konten remeh yang dapat menciptakan perasaan tidak bersemangat atau brain rot setelah menikmatinya, ya.

Apabila muncul tanda-tanda brain rot, seperti merasa lesu dan lelah, tidak bisa lepas dari gadget, atau susah tidur, tidak ada salahnya lho berkonsultasi ke psikolog melalui chat untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. []

Sumber Alo Dokter

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply