September 18, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mengenal Hiperhidrosis, Kondisi Keringat Berlebihan dan Cara Menanganinya

2 min read

JAKARTA – Keringat adalah cara alami tubuh untuk mendinginkan diri. Namun, bagi sebagian orang, keringat bisa muncul secara berlebihan tanpa dipicu suhu panas atau aktivitas fisik.

Kondisi ini, yang dikenal sebagai hiperhidrosis, bisa mengganggu kualitas hidup dan menurunkan rasa percaya diri.

Menurut dr. Stella Aprilia, Sp.BT, Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular dari Eka Hospital Cibubur, hiperhidrosis adalah kondisi medis yang menyebabkan produksi keringat berlebih.

Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis utama. Pertama hiperhidrosis Primer, jenis paling umum yang biasanya muncul sejak masa kanak-kanak atau remaja.

“Keringat berlebihan terjadi di area tertentu seperti telapak tangan, telapak kaki, ketiak, atau wajah. Penyebabnya tidak diketahui pasti, tetapi diduga terkait faktor genetik,” kata Stella Aprilia.

Kedua adalah Hiperhidrosis Sekunder, kondisi yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti gangguan tiroid, diabetes, atau infeksi. Keringat biasanya terjadi di seluruh tubuh.

 

Penyebab dan Pengobatan

Pada hiperhidrosis primer, penyebabnya adalah aktivitas berlebihan dari sistem saraf yang mengendalikan kelenjar keringat.

Sementara itu, hiperhidrosis sekunder muncul sebagai gejala dari penyakit lain. Penting untuk mendiagnosis penyebab dengan tepat agar penanganan bisa efektif.

Ada beberapa pilihan pengobatan untuk hiperhidrosis, antara lain:

  1. Antiperspirant: Produk dengan kandungan aluminium klorida yang dapat menyumbat kelenjar keringat sementara.
  2. Iontophoresis: Prosedur menggunakan aliran listrik ringan melalui air yang efektif untuk tangan dan kaki.
  3. Suntik Botox: Suntikan yang memblokir sinyal saraf pemicu keringat. Sangat efektif untuk area ketiak.
  4. Obat Oral: Obat antikolinergik untuk mengurangi aktivitas kelenjar keringat di seluruh tubuh.
  5. Pembedahan (ETS): Prosedur terakhir yang memotong atau menjepit saraf simpatik. Prosedur ini dapat menimbulkan efek samping berupa compensatory sweating (keringat kompensasi) di area tubuh lain.

Meskipun hiperhidrosis dapat mengganggu, kondisi ini bisa dikelola dengan baik. Dr. Stella menyarankan agar penderita tidak ragu mencari bantuan profesional.

Diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang personal akan membantu mengendalikan kondisi ini dan mengembalikan rasa percaya diri . []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply