April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Menjadi PMI Sejak Tahun 2005, Disnaker Sragen Pastikan Karni Bunuh Diri

3 min read

SRAGEN – Kabar duka berhembus dari Sragen, saat seorang pekerja migran Indonesia (PMI) atas nama Karni binti Hartono Parto (57) asal Dukuh Tanon RT 1/1, Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen dinyatakan meninggal dunia di rumah majikannya karena gantung diri.

Hal tersebut dinyatakan oleh Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnakertrans Sragen, Ernawan.

Mengutip Laman Joglo Semar, Karni telah 16 tahun lamanya menjadi pekerja rumah tangga di Arab Saudi.

Ernawan menyampaikan pihaknya menerima kabar duka itu pada Minggu (07/02/2021) pagi sekitar jam 10.00 WIB.

Dari kabar itu, lantas langsung dikoordinasikan dengan BP2MI pusat dan KBRI di Arab Saudi. Siang itu juga, pihaknya juga langsung menyambangi rumah duka dan keluarga untuk mengklarifikasi informasi dari KBRI.

“Hasil koordinasi kami ke BP2MI yang menanyakan ke KBRI di Arab Saudi, memang benar TKW berinisial K asal Tanon, meninggal dunia di Arab Saudi. Kami juga sudah menerima surat resmi dari KBRI Arab Saudi,” paparnya, Senin (08/02/2021).

Perihal kematiannya, Ernawan juga menyampaikan informasi almarhumah gantung diri, juga benar adanya. Hal itu diperkuat dengan surat Medical report dari pihak rumah sakit di Arab Saudi.

Menurutnya, dalam surat laporan medis itu disebutkan Karni memang meninggal dunia akibat gagal jantung usai bunuh diri dengan cara gantung diri.

“Soal pemicunya apa sampai gantung diri belum disampaikan. Kami juga masih menunggu informasi dan kepastian pemicunya dari KBRI,” tuturnya.

Ernawan menyampaikan saat ini, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari KBRI dan BP2MI terkait proses pemulangan jenazah.

Saat ini, pihak BP2MI masih berkordinasi dengan pihak KBRI Arab Saudi untuk memastikan kepulangan jenazah almarhumah.

“Kalau benar sudah tiba di Jakarta nanti kami minta fasilitas dari BP2MI samoai jenazah tiba di rumah duka. Soal kapannya kami belum bisa menyampaikan karena masih menunggu kabar dari KBRI,” tandasnya.

Sebelumnya, adik kandung almarhumah, Mujiyanto (50) menuturkan keluarga mendapat kabar duka itu Sabtu (06/01/2021) habis magrib.

Berawal dari kakaknya yang ada di Irian Jaya dan mendadak menerima telepon dari KBRI Arab Saudi. Dalam telepon itu, pihak KBRI memberitahukan bahwa PMI atas nama Karni meninggal dunia di Arab Saudi.

“Yang pertama ditelepon kakak saya yang ada Irian, adiknya mbak Karni. Awalnya dapat kabar dari KBRI Arab. Orangnya tanya apa benar ini saudaranya ibu Karni binti Kartono. Setelah dijawab iya, terus nanya alamat lengkap ibu Karni yang ada di Indonesia.

Terus di tanyain lagi sama kakak saya emang ada apa pak kok tanya alamat lengkap kakak saya, langsung dari KBRI menyampaikan Innalillahi Wainnaillaihi Rojiun saya turut berduka cita atas meninggalnya ibu Karni Binti Parto Hartono. Begitu bilangya,” papar Mujiyanto, Minggu (07/02/2021).

Mujiyanto menuturkan kakaknya, Karni, bekerja sebagai PMI sudah hampir 16 tahun yakni sejak tahun 2005. Selama itu, ibu dua anak itu belum pernah pulang.

Meski demikian, setiap perpanjangan kontrak, yang bersangkutan selalu memberi informasi ke keluarga di rumah. Pun dengan uang, juga selalu dikirimkan ke rumah untuk kebutuhan dan biaya sekolah kedua anaknya.

“Suaminya masih ada, anaknya dua. Saya kontak terakhir baru tanggal 26 Januari 2021 kemarin. Waktu itu nggak bilang ada masalah atau keluhan apapun. Sering kontak juga ke keluarga,” terangnya.

Sementara dari surat Medical Report Forensik yang dirilis Pusat Kedokteran Forensik Riyadh Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi tertanggal 3 Feb 2021 menyebut Karni meninggal pada 29 Januari 2021.

Hasil pemeriksaan forensik menunjukkan almarhumah neninggal akibat gagal jantung lantaran bunuh diri dengan cara gantung diri.

Dokter forensik Dr Nayif Abdul Aziz Al Jahni dalam surat tersebut juga menyebut tidak dilakukan pembedahan pada jenazah.

“Harapan keluarga kalau memang benar kakak kami Karni meninggal dunia di Arab, pemerintah segera memulangkan jenazah ke Indonesia. Dan kedua diusut tuntas penyebab kematiannya. Itu saja Mas,” tukas Muji.

Anggota DPRD Sragen, Hariyanto membenarkan dirinya juga sudah menerima kabar duka itu. Legislator PKB asal Dapil Tanon, Sumberlawabg, Miri itu juga sudah meneruskan informasi itu ke Dinas Tenaga Kerja Sragen agar segera ditindaklanjuti dengan pemulangan.

“Kami berharap Pemkab melalui dinas segera berkoordinasi agar jenazah sesegera mungkin bisa dipulangkan. Lalu diurus hak-haknya juga,” tandasnya. []

Advertisement
Advertisement