Menjaga Hati Sebelum Menikah
JAKARTA – Pernikahan adalah sesuatu yang ditunggu dan diharapkan oleh semua orang.Pernikahan juga bagian dari proses manusia untuk mencapai Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam di muka bumi, sesuai dengan perintah Agama.
Akan tetapi pasti ada masanya seseorang menunggu jodoh atau menunggu hari pernikahan itu akan tiba. Baik yang sudah memiliki calon pasangan ataupun belum, tentunya sebelum menikah kita harus senantiasa menjaga diri kita, terutama masalah hati atau jiwa.
Ada banyak kasus dimana orang-orang yang menunggu atau menanti masa pernikahan tiba malah terjebak pada suatu hal kedosaan, kemaksiatan, atau bahkan terjerumus kepada masalah pergaulan bebas. Untuk itu, berikut adalah cara-cara agar hati terjaga sebelum melangsungkan pernikahan.
Perintah Allah untuk Menjaga Hati dan Kesucian Diri
Di dalam Al-Quran Allah memberikan perintah kepada manusia untuk menjaga dirinya dari perzinahan. Perintah Allah berlaku terhadap laki-laki maupun wanita, sesuai pada kondisi perempuan dan laki-laki secara universal.
[1] Bagi Laki-Laki
Laki-laki diperintahkan untuk menjaga kemaluan dan menahan pandangannya. Hal ini agar terjaga kesuciannya. Tentu saja hal ini untuk menjaga kesucian diri termasuk juga kesucian hati. Perintah tersebut dijelaskan dalam QS An-Nur ayat 30 berikut.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS An-Nur : 30)
[2] Bagi Perempuan
Perempuan juga diperintahkan hal yang sama oleh Allah SWT. Perintah terhadap perempuan adalah menjaga pandangannya, menjaga aurat dan kemaluannya, serta menutupkan kain kudung sampai dadanya. Berikut ini disampaikan di QS An-Nur ayat 31, yang di jelaskan di ayat berikut:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. “ (QS An-Nur : 31)
Cara Agar Hati Terjaga Sebelum Menikah
Perintah Allah tersebut tentunya harus kita laksanakan dalam kehidupan kita sebagai upaya menjaga hati kita. Apalagi, calon pasangan yang sedang memiliki perasaan atau cinta, biasanya akan merasakan perasaan dan dorongan nafsu yang berlebih. Untuk itu, perlu dijaga hati agar tidak terjerumus kepada kemaksiatan dan perzinahan.
Berikut adalah cara menjaga hati sebelum menikah, baik yang akan menikah ataupun sedang dalam proses atau usaha mencari pasangan.
[1] Meniatkan Diri Untuk Ibadah Kepada Allah
Jika dalam proses mencari jodoh, ingin menikah, ataupun sudah merencanakan pernikahan maka, seorang muslim layaknya meluruskan kembali niatnya untuk menikah adalah sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Kelurusan niat dalam hal ibadah adalah hal yang mendasar yang harus dilakukan sebelum nantinya melaksanakan yang lain. Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam ayat berikut,
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al Bayinah : 5)
[2] Tidak Mengkondisikan Diri Pada Lingkungan atau Suatu Pergaulan Bebas
Menjaga hati hendaknya juga sekaligus tidak mengkondisikan diri pada lingkungan atau pergaulan yang bebas. Lingkungan pergaulan sangat mudah untuk mempengaruhi kita. Syetan sangat mudah untuk menggoda manusia jika dilakukan dalam lingkungan yang kondusif untuk berbuat dosa.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS An-Nur : 21)
[3] Menundukkan Pandangan dan Menjaga Aurat
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS Al-A’raf : 26)
Sebagaimana ayat di atas, maka sebaiknya untuk menjaga hati sebelum menikah hendaknya antar calon pasangan tidak saling mengumbar aurat dan pandangan sebelum terjadinya ijab qabul. Begitupun dengan yang masih mencari jodoh maka hendak tidak mengumbar pandangan dan auratnya kepada yang bukan mahrom. Hal ini sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah karena jika pandangan dan aurat terumbar, akan mudah seseorang dikelabui oleh setan untuk berzina.
[4] Tidak Berkhalwat dengan yang Bukan Mahram
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. “ (QS Al-Isra : 32)
Berkhalwat artinya berduaan. Untuk itu bagi calon pasangan atau yan belum mahrom, tentu tidak diperkenankan berkhalwat yaitu berduaan di tempat yang sepi. Alangkah baiknya jika hendak berdiskusi dan saling mengenal memilih tempat yang ramai, tidak berpotensi untuk berbuat maksiat, dan jika memungkinkan ditemani oleh mahramnya.
[5] Menjaga Aktivitas yang Produktif
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS Al Qashash : 77)
Hal yang paling bisa dilakukan saat sebelum menikah agar tidak terjebak kepada kemaksiatan adalah dengan cara membuat aktivitas yang produktif. Aktivitas yang produktif akan membuat fokus kita lebih banyak, sehingga tidak akan berpikir dan mengarah kepada hal-hal yang mendekati zinah. Untuk itu, lebih baik berfokus pada apa yang kita lakukan bukan hanya memikirkan masalah calon pasangan. []
Sumber Islamic Base