October 21, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Merespon Target Pemerintah, Menteri P2MI Siapkan PMI dengan Ketrampilan dan Bahasa

3 min read

JAKARTA – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menyambut positif pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai peluang kerja besar bagi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri, khususnya di sektor perhotelan, makanan dan minuman (food and beverage), kesehatan.

Termasuk, welder (pengelasan), hospitality secara keseluruhan, serta berbagai sektor skilled workers lainnya seperti mekanik, teknisi listrik, dan pekerja konstruksi terampil.

Menurut Mukhtarudin, ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk mempercepat program pelatihan dan penempatan pekerja migran yang berkualitas.

“Presiden Prabowo telah membuka pintu lebar bagi rakyat Indonesia. Negara-negara Eropa sedang membutuhkan tenaga kerja kita karena sifat ramah, tabah, dan sopan yang menjadi ciri khas bangsa kita,” beber Menteri P2MI Mukhtarudin ketika dihubungi Wartawan, Selasa 21 Oktober 2025.

Selain itu, kata Menteri Mukhtarudin, keahlian teknis seperti welder berkualitas tinggi, tenaga hospitality profesional, hingga skilled workers di bidang manufaktur dan infrastruktur juga sangat diminati.

“Artinya, kami di Kementerian P2MI akan segera menyusun roadmap penempatan, termasuk pelatihan bahasa asing seperti Inggris, Arab, Mandarin, Jepang, dan Korea, serta sertifikasi keterampilan khusus agar pekerja kita kompetitif secara global dan bekerja secara bermartabat serta terlinndungi, ujar Mukhtarudin.

Presiden Prabowo mengungkapkan hal tersebut saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Dalam sidang itu, Prabowo menyatakan bahwa kepala negara dan pemerintahan Eropa secara langsung meminta pengiriman pekerja Indonesia.

“Kepala-kepala negara, pemerintahan dari Eropa nanya ke saya, ‘can you send?’ (pekerja asal Indonesia). Hotel-hotel mereka sekarang tidak ada yang kerja, restoran-restoran mereka kewalahan, rakyat mereka enggak mau bekerja sebagai pelayan. Bahkan di sektor industri, mereka butuh welder, mekanik, dan tenaga terampil lain yang sulit didapat secara lokal,” jelas Prabowo, seraya menekankan kesan positif terhadap keramahan dan ketangguhan WNI.

Lebih lanjut, Prabowo menyoroti peluang di sektor kesehatan, terutama sebagai perawat dan caregiver untuk lansia, serta di bidang hospitality dan industri berat yang membutuhkan skilled workers.

“Jumlah lansia di luar negeri tinggi, tapi tidak banyak yang mau jadi perawat. Pekerjaan ini berat secara fisik berdiri dari tempat tidur ke tempat tidur, urusan orang sakit, bahkan berhadapan dengan bakteri dan virus. Sama halnya dengan welder di galangan kapal atau proyek infrastruktur pekerjaan keras, panas, dan berisiko tinggi, tapi rakyat kita terkenal tabah dan sopan. Mereka minta, jadi kita harus siapkan,”  kata Prabowo.

Mukhtarudin pun menegaskan, meski peluang ekspor tenaga kerja ini menjanjikan, pemerintah tetap memprioritaskan penciptaan lapangan kerja domestik.

“Kita sadar, kebutuhan dalam negeri juga besar. Namun, ini bisa jadi solusi pengurangan pengangguran sekaligus peningkatan remitansi. Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan untuk program bahasa, Kementerian Kesehatan untuk sertifikasi caregiver, serta Kementerian Ketenagakerjaan dan lembaga vokasi untuk pelatihan welder, hospitality, dan skilled workers lainnya. Targetnya, ribuan pekerja terlatih dari berbagai sektor siap diberangkatkan dalam waktu dekat,” tutur Mukhtarudin.

Pemerintahan Kabinet Merah Putih berkomitmen memberikan perlindungan penuh, termasuk asuransi, kontrak kerja yang adil, dan standar keselamatan kerja internasional, khususnya untuk pekerjaan berisiko tinggi seperti welder dan pekerja konstruksi.

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja migran, tapi juga memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan Eropa dan negara lain,

“Sekaligus memposisikan Indonesia sebagai pemasok tenaga kerja terampil berkualitas tinggi di pasar global,” pungkas Menteri P2MI Mukhtarudin. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply