April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Meski Uang Bukan Segalanya, Namun Segalanya Butuh Uang

3 min read

Siapa sih yang tidak tau dengan uang. Orang gila saja tau dengan uang. Tapi tahukah anda bahwa ternyata uang bukanlah segalanya tapi segalanya butuh uang. Dan faktanya dinegara ini, segalanya butuh uang.

Sebagai manusia yang beriman, tidak sepantasnya jika kita menfokuskan hidup kita hanya untuk uang. Uang yang beriman adalah orang yang mencari uang dengan cara yang halal dan menggunakannya dengan cara yang halal dan untuk ibadah. Intinya, bagi orang yang beriman, uang bukan segalanya.

Seseorang yang hidupnya hanya berorientasi kepada uang tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan. Karena walaupun uang dapat membeli banyak barang, namun uang tidak bisa membeli kebahagiaan dengan uang. Kebahagiaan itu datang dari banyak faktor seperti mempunyai anak yang shaleh dan istri yang shalehah serta cantik. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Jadi jika anda hidup hanya untuk uang, maka bersiaplah untuk hidup tidak bahagia.

Orang yang hidup hanya untuk uang, selama hidupnya hanya akan memikirkan uang dan uang. Dia hanya berfikir bagaimana cara memperoleh uang, cara menambah uang dan bagaimana caranya agar uangnya tidak habis. Dan saya yakin, jika kita terus menerus memikirkan uang, maka hidup kita tidak akan bahagia.

Memang benar uang bukan segalanya akan tetapi dinegara kita Indonesia ini segalanya butuh uang. Apapun yang kita kerjakan selalu saja berkaitan dan membutuhkan uang. Mau buktinya? Berikut bukti bahwa di Indonesia ini segalanya butuh uang:

 

  1. Mau Jadi Pejabat? Anda Harus Punya Uang

Anda ingin jadi Bupati? Anda ingin jadi Gubernur atau bahkan anda ingin menjadi seorang Presiden? Jangan harap cita-cita anda akan tercapai jika anda tidak mempunyai uang. Jika anda tidak mempunyai uang, atau uang yang anda gunakan untuk menjadi pejabat adalah hasil utang, maka lebih baik anda urungkan niat anda menjadi pejabat, karena hal tersebut akan membuat anda gila.

Seorang yang ingin menjadi kepala daerah harus mempunyai modal yang besar. (Saya tidak akan membahas masalah money politik yah. Saya yang realnya saja). Ketika seseorang itu maju untuk mencalonkan dirinya menjadi kepala daerah atau bahkan presiden, maka dia harus rela mengeluarkan banyak uang. Mengapa? Yang pertama: uang tersebut untuk melakukan sosialisasi. Sosialisasi ini bisa berbentuk spanduk, baju kaos, selamatan, syukuran dan lain sebagainya. Bagaimana bisa mencetak spanduk, baju kaos dan lainnya tanpa adanya uang? Mustahil.

Yang kedua: uang tersebut digunakan untuk biaya transportasi blusukan dan sosialisasi serta kampanye. Mau blusukan, sosialisasi ataupun kampanye itu memerlukan dana juga lo. Tidak mungkin para pengikut calon kepala daerah mau ikutan kampanye, blusukan ataupun sosialisasi jika mereka tidak dikasih makan dan minum serta disediakan transportasi. Dan semua itu membutuhkan uang.

Yang ketiga: uang tersebut digunakan untuk memberikan sumbangan kepada orang miskin ataupun tempat ibadah dan lainnya dengan maksud untuk pencitraan.

Oleh karena besarnya dana yang dibutuhkan untuk menjadi kepala daerah ataupun presiden, maka janagn heran banyak pengusaha yang memanfaatkan situasi ini dengan memberikan “bantuan” modal uang kepada sang calon dengan harapan ketika duduk menjadi pejabat nantinya, pengusaha tersebut dapat dengan mudah mendapatkan segala yang diinginkannya.

 

  1. Mau Pintar? Anda Harus Punya Uang

Sekolah dijaman sekarang itu mahal. Mau masuk PAUD harus nyediain uang 500 ribu. Masuk SD kudu 500 ribu lagi. Kalo masuk fakultas kedokteran ya lebih sangat mahal lagi. Itu baru mau masuk sekolah, belum lagi iuran ini dan itu, beli buku ini dan itu, beli alat ini dan itu, beli seragam ini dan itu. Pokoknya pengen pintar, anda harus punya uang. Jika tidak punya uang, jangan terlalu berhayal untuk menjadi pintar. Kecuali memang sudah pintar sejak lahir.

 

  1. Mau Nikah? Perlu Uang

Anda pengen nikah? Punya uang gak? Didaerah saya ini mas, mau nikah itu kudu punya uang. Sekarang pasaran mahar untuk menikahi perempuan berpendidikan S1 apalagi dia udah kerja, kita harus siapkan uang 30 juta. Dapat darimana uang segitu hayoo? Terpaksa ngutang dibank.

 

  1. Intinya di Indonesia ini Kencing Aja Bayar

Masih ingat neh ketika saya pergi ke Jakarta beberapa waktu yang lalu. Ceritanya pengen banget kencing. Terus nyari WC umum. Ketemu dan setelah selesai ternyata disuruh bayar. Pokoknya di Indonesia itu kencing aja bayar Rp. 1.000, trus mandi Rp. 5.000. Untuk kencing aja bayar apalagi untuk yang lainnya.

Itulah Negara kita ini. Sifat hedonism sudah merasuk kedalam hati masyarakat. Faham liberalism sudah berurat dan berakar. Intinya dinegara kita ini, uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang. [Farin]

Advertisement
Advertisement