Mobil Lab PCR Tinggalkan Surabaya, Risma Marah Besar : Opo-Opoan Iki Pak, Kalau Boikot Jangan Gitu Pak Caranya !
SURABAYA – Mobil PCR yang diterima oleh Pemprov Jatim digunakan Jumat kemarin di dua daerah Jawa Timur, Lamongan dan Tulungagung.
Namun, sebenarnya dua mobil mesin PCR tersebut sudah dipesan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini terlebih dahulu.
Risma mengungkapkan dirinya sudah memesan langsung kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) khusus digunakan untuk warga Surabaya terlebih dahulu.
Mengetahui hal ini, Risma geram dan kesal karena mobil PCR yang seharusnya untuk warganya malah digunakan untuk daerah lain.
Dirinya marah besar ketika mengklarifikasi dengan menghubungi pihak BNPB terkait masalah mobil PCR ini.
Percakapannya yang marah dan kesal kepada pihak terkait juga sempat direkam oleh beberapa media dengan isi sebagai berikut.
“Pak. Nanti saya dituduh nggak bisa kerja lagi. Gimana pak. Ini lho saya pak dapat WA nya Pak Doni kalo itu untuk Surabaya.
Kenapa dianu, dan saya yang minta pak. Saya minta kemana-mana,” ungkap Risma.
Selain itu, dirinya menambahkan tidak terima atas dialihkan permintaan mobil PCR ke daerah lain padahal harusnya untuk Surabaya.
“Opo-opoan gitu lho pak kalo mau boikot jangan gitu pak caranya. Saya akan ngomong ini ke semua orang.
Opo-opoan gitu. Bapak tau pasiennya itu udah nunggu di asrama haji. Saya minta tolong kemana-mana itu ngemis-ngemis pak.
Saya ndak terima lho pak betul saya ndak terima. Saya dibilang ndak bisa kerja. Siapa yang bilang nggak bisa kerja kalo ngawor nyerobot gitu!,” kesal Risma dengan salah seorang dari BNPB di telepon.
Dirinya menambahkan memang dirinya lah yang meminta dan bisa dicek ke Pramono Anung hingga Ketua DPR Puan Maharani.
Ungkapan kekesalan ketika menelpon pihak BNPB terkait ini terjadi ketika Risma berada di Balai Kota Surabaya.
“Temen-temen lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni (Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo). Jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu,” kata Wali Kota Risma sambil menunjukkan obrolannya di WhatApp dengan Doni di Jumat Siang, 29 Mei 2020.
Padahal saat itu, sudah ada sekitar 200 orang yang sudah menunggu untuk dites PCR di Hotel Asrama Haji Surabaya.
Febria Rachmawati selaku Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya menjelaskan, sebenarnya Surabaya sudah akan dibantu mobil PCR tersebut pada Hari Kamis, 28 Mei 2020.
Awalnya, mobil akan langsung dipergunakan untuk pasien karantina di Hotel Asrama Haji dan Dupak Masigit yang di sana ada warga dari Krembangan Selatan.
Namun, hingga diundur pukul 13.00 WIB mobil tersebut dialihkan ke Rumah Sakit Unair dan tidak langsung ke Hotel Asrama Haji.
Kemudian, dijadwalkan menjadi pukul 13.00 WIB dan ditata dari pukul 12.30 WIB untuk persiapan.
Namun hingga malam mobil tersebut tidak kunjung datang.
“Ternyata, mobil itu tidak datang-datang hingga kami menunggu 5 jaman dan mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB. Dan ternyata kemarin dua mobil itu dibawa ke Unair satu dan satu mobil lagi dibawa ke daerah lain.” pungkas Febri.
Berikut video kekesalan Risma yang sempat direkam oleh beberapa media, yang salah satunya ditayangkan oleh TVOne.