December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Nasehat Nabi, Hadapi Tetangga Tidak Beradab, Usil bin Jahil

3 min read

JAKARTA – Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam agar senantiasa menghormati dan memuliakan tetangganya. Teladan itu ditunjukkan Rasulullah, bagaimana beliau memperlakukan tetangganya.

Namun terkadang ada saja tetangga yang usil dan sering mengganggu kehidupan rumah tangga kita. Bagaimana caranya untuk menghadapi tetangga yang usil tersebut?

Dikutip dari Republika.co.id, dalam buku “115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW”, Fuad Abdurahman menukilkan riwayat berikut:

Suatu hari seorang laki-laki pernah mendatangi Rasulullah SAW untuk mengadukan tetangganya yang sering mengganggunya.

Rasulullah SAW kemudian berkata, “Pergilah dan bersabarlah!” Laki-laki itu pun beranjak pergi. Namun, keesokan harinya ia datang lagi menemui Rasulullah SAW untuk mengadukan hal yang sama. Kali ini, Rasulullah SAW berkata, “Keluarkan barang-barangmu, lalu letakkan di jalan!”

Laki-laki itu pulang ke rumahnya dan melakukan apa yang diperintahkan Rasulullah SAW. Ia mengeluarkan semua barang di rumahnya dan meletakkannya di tengah jalan. Tentu saja banyak orang yang berkumpul ingin mengetahui apa yang terjadi.

Mereka bertanya, “Apa yang terjadi pada dirimu?” Ia menjawab, “Aku memiliki seorang tetangga yang selalu menggangguku.” Maka, orang-orang pun melaknati si tetangga usil itu. “Ya Allah laknatilah ia!”

Ketika si tetangga mengetahui apa yang terjadi, ia segera menemui laki-laki yang kerap ia sakiti dan berkata, “Pulanglah ke rumahmu! Demi Allah, aku tidak akan mengganggumu lagi!”.

Nasihat Rasulullah SAW itu ternyata benar-benar efektif, sehingga membuat si tetangga yang usil menyadari kesalahannya dan meminta maaf.

Allah memerintahkan umat Islam untuk menjaga hubungan baik antar sesama, termasuk dengan tetangga. Sebab sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dan tetangga merupakan orang terdekat setelah keluarga, yang dapat memberikan pertolongan dengan segera ketika seseorang membutuhkannya.

Namun dengan kehidupan yang semakin individualis, saat ini banyak tetangga yang tidak saling mengenal, bermusuhan, atau malah mengumbar aib. Ini tentu bertentangan dengan perintah Allah SWT dalam surat An Nisa ayat 36 yang artinya:

“Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, serta tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS an-Nisaa: 36).

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah sejumlah adab bertetangga yang perlu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana dikutip dari kumpulan.com:

 

Menghormati dan Berbuat Baik

Kehidupan bertetangga sangat penting dalam Islam. Dalam hadis Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya”.

Memuliakan tetangga ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menunjukkan kepedulian terhadap kondisi tetangga yang kurang beruntung. Ketika seseorang memiliki rezeki yang lebih, tidak ada salahnya untuk membaginya dengan tetangganya.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan.” (HR Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra 18108, disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 149).

Dan ketika diberi sesuatu oleh tetangga, seseorang tidak boleh meremehkannya meskipun jumlah pemberiannya sedikit. Ini merupakan bentuk penghormatan atas kerendahan hatinya.

“Wahai para wanita muslimah, janganlah ada seorang tetangga yang meremehkan hadiah tetangganya meskipun kikil (kaki) kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Tidak Mengganggu Tetangga

Mengutip buku Adab Muslim Sehari Semalam tulisan al-Qismul Ilmi Bi Madaril Wathan, Muslim yang bijak seharusnya tidak melakukan tindakan yang bisa mengganggu kenyamanan tetangga. Misalnya dengan menyalakan radio atau televisi dengan keras, membuang sampah di rumahnya, menutup jalannya, dan lain sebagainya.

Rasulullah SAW bersabda: “Demi Allah, tidaklah beriman, tidaklah beriman!” “Siapa, wahai Rasul?” Tanya sahabat.“Dia yang tidak memberi rasa aman bagi tetangganya dari gangguannya” (HR.Bukhari dan Muslim).

 

Menjenguk Ketika Sakit

Ketenangan hati merupakan salah satu kunci kesembuhan. Jika seseorang yang sedang sakit dijenguk dan didoakan oleh kawan atau tetangganya, maka hatinya akan tentram. Pada akhirnya ini akan membantu proses penyembuhannya. Oleh sebab itu, jika ada tetangga yang sakit, hendaknya kita menengoknya.

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).  []

Advertisement
Advertisement