December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Nasi Cokot, Awalnya Hanya Diniati Bantu Suami Cari Rezeki

2 min read

SEMARANG – Eliana (38) siang itu tampak mengambil nasi dan lauk pilihan pembeli yang sedang menunggu pesanannya. Terlihat setelah melayani satu pembeli, datang pembeli lain yang juga ingin mencicipi Nasi Cokot yang ia jual.

Lapak yang berada di depan Lapangan Desa Rendeng, Kecamatan/Kabupaten Kudus itu setiap harinya memang ramai diburu pembeli. Mereka rata-rata penasaran dengan nasi cokot yang belum ada di Kudus itu.

Seusai melayani satu demi satu pelanggan yang datang, Lia sapaan akrabnya menuturkan, jualan nasi cokot itu jadi usahanya untuk membantu suaminya mencari rezeki. Sebelumnya, ia hanya ibu rumah tangga yang setiap harinya mengurusi pekerjaan rumah. Karena anak sudah besar-besar dan kebutuhan semakin meningkat, ia mencoba peruntungan dengan berjualan di pinggir jalan.

“Alhamdulillah untuk respon sangat bagus. Kebanyakan pembeli ketika awal berjualan itu pada penasaran dengan nama Nasi Cokot ini. Sebenarnya untuk makanan nasi cokot sudah dijual di kota-kota besar dan saya mencoba jual di Kudus,” bebernya saat ditemui, Selasa (23/5/2023).

Ia menjelaskan, Nasi Cokot merupakan makanan yang menyediakan berbagai varian menu untuk lauknya. Cokot sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti digigit. Jadi untuk makanan ini menurut Lia sangat praktis, tanpa menggunakan sendok maupun piring saat menyantapnya.

“Makanan ini sangat cocok untuk bekal pekerja kantor dan bekal sekolah,” ucap ibu dua anak tersebut.

Ide jualannya itu, lanjutnya, terinspirasi saat ia menonton YouTube dan kebetulan itu belum ada di Kudus. Hal tersebut yang kemudian membuat penasaran warga, sehingga hingga saat ini penjualannya di sana selalu ramai.

“Untuk saat ini bisa menjual antara 30 porsi sampai 50 porsi dalam sehari. Dari buka mulai pukul 6.00 WIB hingga 11.00 WIB,” ungkapnya.

Usaha yang berjalan satu bulan itu, menyediakan berbagai varian menu, di antaranya ayam rendang, ayam teriyaki, ayam suwir pedas, ikan kemangi, teri sambal matah, dan semur. Sementara untuk harganya ia patok Rp7 ribu per porsinya.

“Sekarang Nasi Cokot sudah bisa dipesan lewat Grabfood,” tutur warga Desa Rendeng RT 3 RW 4, Kecamatan/Kabupaten Kudus tersebut. []

Sumber Beta News

Advertisement
Advertisement