December 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ngembat Uang Teman Sendiri, Ana Dibekuk Polisi Saat Baru Mendarat di Bandara Hong Kong

2 min read

HONG KONG – Seorang pekerja rumah tangga bernama Ana (28) harus menunda keinginannya untuk kembali bekerja ke Hong Kongsetelah Polisi mencegatnya di Bandara Internasional Hong Kong usai menerima laporan teman Ana saat Ana baru saja turun dari pesawat yang membawanya kembali ke Hong Kong pada 10 Maret kemarin.

Dinukil ApakabarOnline.com dari Sai Kung Buzz, Ana dilaporkan ke Polisi oleh temannya bernama Lilian dimana keduanya merupakan sesama PRT asing asal Filipina di Hong Kong.

Dalam laporannya, Lilian mengaku telah kehilangan uang di rekeningnya sebesar HKD 5.830. Di persidangan Eastern Law Court pada Jumat (22/03/2019) siang kemarin terungkap, Ana telah melakukan pencurian uang Lilian melalui kartu ATM yang dia ktahui nomor PINnya.

Berdasarkan printout transaksi dari bank, pencurian tersebut berlangsung antara 13 Juni – 24 Agustus 2018. Lilian menemukan transaksi mencurigakan sebanyak 21 kali.

Setelah laporan yang disertai dengan barangbukti printout bank diterima Polisi, rekaman CCTV yang diperiksa menemukan fakta, bahwa Ana merupakan pelaku pencurian yang dimaksud.

Saat dilakukan pencarian, diketahui Ana telah pergi meninggalkan Hong Kong pada saat itu. Namun demikian, nama Ana tetap menjadi catatan daftar pencarian orang yang dikeluarkan Polisi Hong Kong dan terintegrasi dengan data imigrasi.

Wajar kiranya, pada 10 Maret kemarin, saat Ana bermaksud kembali bekerja ke Hong Kong, sesampai di Bandara Hong Kong saat melewati pemeriksaan imigrasi, nama Ana langsung muncul dalam data pencarian orang dan langsung dibawa oleh petugas.

Atas perbuatannya, hakim yang memimpin jalannya persidangan di Eastern Law Court memutus Ana bersalah dan memerintahkan kepada lembaga pemasyarakatan untuk memenjarakan Ana selama tiga bulan.

Putusan tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntut Ana dipenjara selama 4,5 bulan. Hakim mengurangi madsa tahanan Ana dengan mempertimbangkan sikap Ana yang kooperatif dan jujur mengakui perbuatannya tanpa bertele-tele.

Dalam proses pemeriksaan, Ana mengaku terpaksa mencuri uang temannya karena terdesak kebutuhan keuangan di kampung halamannya. Anaknya dan ibunya memerlukan biaya untuk pengobatan. []

Advertisement
Advertisement