December 2, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

OJK : PMI Harus Pandai Mengatur Penghasilan

2 min read

JAKARTA – KBRI Tokyo berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Edukasi Keuangan Bagi Diaspora dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di KBRI Tokyo, Jepang, pada Sabtu (29/6/2024).

Kegiatan dihadiri oleh lebih dari 130 peserta secara tatap muka dan lebih dari 500 peserta secara daring.

Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi dalam sambutannya menyampaikan, pentingnya memiliki life skill untuk mengatur keuangan terutama bagi WNI/PMI yang bekerja di Jepang.

“PMI harus pandai mengatur penghasilan, khususnya di tengah maraknya penipuan berbasis online yang dapat menimpa WNI di luar negeri,” kata Heri dalam keterangan pers Senin (1/7/2024).

Ia mengungkapkan, saat ini terdapat peningkatan jumlah WNI yang sudah mencapai lebih dari 150 ribu orang dan tersebar di seluruh Jepang.

“KBRI Tokyo senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi WNI,” tegasnya.

Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, bahwa diaspora dan PMI di Jepang, perlu pemahaman dalam perencanaan dan pengelolaan penghasilan sehingga bisa mandiri secara finansial untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik untuk masa depan.

Selain itu, lanjut Dewi, memilih produk-produk investasi juga harus tepat dan tidak termakan oleh penawaran dengan modus investasi yang merugikan dan marak terjadi saat ini. Karena itu, pentingnya asas 2 L, yaitu legal dan logis, yang menjadi pegangan bagi WNI untuk mecermati berbagai penawaran investasi.

“Pekerja Migran Indonesia sebagai salah satu penopang pertumbuhan perekonomian nasional dan berkontribusi secara konkret bagi pendapatan negara dan produktivitas ekonomI melalui tingginya remitansi pendapatan yang dikirimkan ke dalam negeri, yang tidak sekedar memberi manfaat finansial bagi kesejahteraan keluarga pekerja, namun juga berperan sebagai katalisator dalam meningkatkan devisa negara,” tuturnya.

Kegiatan edukasi ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Kepala Departemen Literasi Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa; Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik, General Manager BNI Tokyo Yudhi Zufrial; dan Deputi Bidang Operasional dan Kanal Layanan BPJS Ketenagakerjaan Cahyaning Indriasari.

Para peserta sangat antusias untuk belajar mengenai produk-produk keuangan dan mencegah penipuan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Berbagai isu yang diangkat oleh peserta antara lain megenai bagaimana menjaga data-data pribadi dari pinjaman online ilegal; cara tepat untuk berinvestasi di pasar saham, termasuk berbagai produk investasi dengan resiko rendah.

Dalam kegiatan ini juga diserahkan produk diaspora loan dari BNI kepada Keihin Corporation untuk dapat semakin meningkatkan kapasitas usahanya di Jepang. []

Advertisement
Advertisement