Pakai Kosmetik Abal-Abal, Wajah Seorang PMI Seperti Terbakar
Sepang – “Bulan Juni habis Lebaran nanti rencananya saya mau menikah, karena itulah saya membeli kosmetik untuk melakukan perawatan kecantikan” tutur Husna kepada koresponden ApakabarOnline.com di ruang perawatannya.
Husna, seorang PMI asal Ngawi Jawa Timur yang menjalani profesi sebagaai domestic helper pada sebuah keluarga ekspatriat di kawasan elit Selangor Malaysia sejak 6 tahun silam ini tergiur iming-iming propanda sebuah merk kosmetik yang dipasarkan secara terbatas melalui jalur multilevel. Husna berniat ingin tampil cantik dan segar dengan kosmetik yang dia beli melalui uplinenya tersebut, mengingat beberapa bulan lagi dia akan pulang ke Ngawi untuk seterusnya dan akan menikah dengan seorang alumni negeri Gingseng Korea.
Alih-alih wajah segar berseri, justru gelembung mengelupas diseluruh wajah disertai dengan gumpalan cairan bening seperti luka terbakar yang didapatkan setelah tiga hari berturut-turut menggunakan. Menurut ppengakuannya, kali pertama menggunakan, Husna merasa sedikit perih di wajahnya, sampai dengan hari ketiga dia menggunakan, rasa perih berubah menjadi gatal dan memunculkan bentol-bentol yang kemudian berlanjut dengan gelembung seperti luka bakar.
Dokter Syamirullah Rahim, dokter yang merawat Husna mengatakan, pengelupasan kulit seperti luka bakar yang dialami oleh Husna diakibatkan oleh adanya zat kimia berbahaya dalam dosis berlebihan.
“Bisa saya pastikan, berdasarkan hasil uji lab kemarin (13/04), wanita pekerja Indonesia yang menjadi pasien saya telah menggunakan kosmetik yang didalamnya mengandung merkuri dalam dosis tinggi dan hydroquinone serta tretinoin” jelas dokter alumni Chichago kepada koresponden Apakabaronline.com.
“Zat tersebut jika dikenakan pada kulit manusia apalagi kulit yang memiliki sensitifitas tinggi, akan membuat lapisan kulit paling atas terangkat. Saat lapisan kulit paling atas terangkat, kemudian pada lapisan selanjutnya belum siap atau masih peka dengan sentuhan yang tidak biasanya, akibatnya ya seperti yang diderita oleh pasien saya itu” imbuhnya.
Rahim berpesan, jika memilih kosmetik, sebaiknya memilih yang jenis herbal saja. Jangan terpengaruh dengan propaganda bisa memutihkan dalam waktu ssingkat, bisa membuat kulit halus dan lain sebagainya. Dalam duunia kedokteran, hanya zat kimia berbahaya yang penggunaannya harus dibawah pengawalan medis saja yang bisa merubah kulit manusia seperti dalam propaganda kosmetik-kosmetik berbahaya tersebut. [Asa/Ilham]